Kondisi tersebut terjadi di sejumlah negara, dimana tingkat inflasi April 2022 lebih tinggi.
Selain kenaikan harga pangan, harga energi juga naik.
Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan tingkat inflasi di negara berkembang bisa mencapai 8,7 persen di bulan April.
“IMF di bulan April lalu melakukan revisi dimana untuk negara maju terjadi revisi dari 3,9 menjadi 5,7, kemudian untuk negara berkembang yang tadinya diperkirakan 5,9 menjadi 8,7 yoy,” kata Margo.
Baca Juga: Benih Ribuan Tanaman di Ukraina Terancam Punah Akibat Serangan Rusia
Ia mengatakan, harga bahan pangan yang naik di Indonesia adalah telur ayam ras, tepung terigu, daging sapi, dan mie kering instan.
Berdasarkan data BPS, inflasi komponen bahan makanan di Indonesia pada Mei 2022 sebesar 0,92 persen jika dibanding April 2022 month on month (mom).
Lalu jika dibanding dengan Mei 2021, inflasi bahan pangan tercatat 5,93 persen year on year (yoy).
Komponen ini pun memberi andil pada inflasi Mei 2022 sebesar 0,17 persen.
Sedangkan komponen energi memberi andil pada inflasi Mei 2022 sebesar 0,01 persen.
Dengan sumbangan tersebut, komponen energi mencatat inflasi sebesar 0,04 persen mom pada Mei 2022. Dan bila dibandingkan dengan Mei 2021, terjadi inflasi sebesar 4,18 persen yoy.
“Tren kenaikan harga pangan dan energi ini bahkan sudah terjadi sejak awal tahun 2022. Memang hanya dipicu oleh krisis Rusia dan Ukraina yang kemudian mengganggu suplai. Ini kemudian memengaruhi kondisi global,” jelas Margo.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.