Di samping itu, Satria menjelaskan, saat ini proses distribusi di lapangan dalam keadaan baik dan kondusif.
Setiap hari pihaknya rutin mengirimkan pasokan Pertalite dari terminal BBM ke masing-masing SPBU di wilayah Kalimantan.
“Pasokan pertalite dalam kondisi yang aman dan mencukupi sesuai kebutuhan. Namun terkadang karena jarak tempuh yang jauh antar terminal BBM ke lembaga penyalur membuat waktu tempuh yang lebih lama,” sebutnya.
Adapun harga pertalite tidak mengalami kenaikan seiring dengan perubahan harga Pertamax.
Dia memastikan harga jual pertalite tetap yaitu Rp 7.650 per liter.
Satria juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi kendaraannya dan menggunakan BBM Ramah Lingkungan minimal 92 serta membeli sesuai dengan kebutuhan.
Masyarakat diimbau membeli BBM sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.
Apalagi saat ini harga minyak dunia masih menunjukkan tren kenaikan.
“Kami harap agar masyarakat mampu yang menggunakan kendaraan kekinian menggunakan bahan bakar berkualitas Pertamax Series, karena BBM minimal RON 92 lebih baik untuk kendaraan Anda,” demikian kata Satria.
Sementara itu, pantauan di beberapa SPBU di Sampit, tidak terlihat antrean kendaraan yang mengisi Pertalite.
Seperti di SPBU di Jalan MT Haryono, antrean kendaraan yang mengisi Pertalite maupun Pertamax masih terlihat normal, sebagaimana dilansir dari Antara.
Baca Juga: Viral Pertalite Kosong usai Pertamax Naik Harga, Pertamina Buka Suara
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.