Ia menjelaskan, Kemenperin sudah memetakan daerah mana saja yang membutuhkan minyak goreng curah, khususnya daerah yang menjadi tanggung jawab industri, termasuk perkiraan jumlahnya setiap hari.
Ia berharap dalam waktu secepat-cepatnya daerah itu bisa terisi minyak curah. Sementara untuk daerah timur Indonesia, akan ada perlakuan atau treatment khusus.
"Akan kami cari treatment paling tepat, mungkin dengan berbasis kemasan sederhana. Nanti kami lihat bagaimana merumuskan kebijakannya," ujar Agus.
Program wajib pasok minyak curah itu sendiri sudah diatur dalam Permenperin No.8/2022 yang mulai berlaku pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: Per 18 Maret, Ada 208 Pekerja Kena PHK yang Terima Uang Manfaat JKP
"Permenperin sendiri sudah efektif berjalan, dan semua bisnis proses mulai dari registrasi sampai penetapan alokasi dan wilayah kerjanya, serta pemantauan dan pengawasan dilakukan dengan menggunakan digital," kata Agus.
"Sehingga good governance bisa dipertanggungjawabkan, tidak melalui mekanisme face to face," ucapnya.
Pada dasarnya, Permenperin 8/2022 mewajibkan seluruh industri MGS untuk ikut berpartisipasi. Apabila ada yang tidak mendaftar akan dikenakan sanksi.
"Jadi, semua harus atau wajib berpartisipasi. Kami optimistis dalam waktu sangat singkat ini, kita bisa mewujudkan kebutuhan MGS di masyarakat, baik secara kuantitas dan juga secara harga," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PT SMART Marunda Agus Widjaja mengatakan sejak Permenperin tersebut diberlakukan pihaknya telah mulai mendistribusikan minyak goreng di dua titik, yakni Cipete, Jakarta Selatan, dan Bekasi.
Agus Widjaja memastikan pabrikan berada dalam kapasitas produksi yang maksimal untuk menyuplai pasar.
"Kami juga tanggap dengan bantuan dari distributor kami, melakukan operasi minyak curah dan akan kontinu," ujarnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.