Menurut Sri Mulyani, karena fenomena itulah yang mendorong petugas pajak untuk memastikan mereka telah membayar kewajibannya.
"Sekarang ini ada juga kan di media sosial anak-anak yang baru umur 2 tahun sudah dikasih hadiah pesawat, bukan pesawat-pesawatan ya, tapi pesawat beneran sama orangtuanya," ucap Sri Mulyani.
"Jadi memang di Indonesia kan ada yang crazy rich, ada yang dia mendapatkan fasilitas dari perusahaannya itu memang luar biasa besar. Itulah yang sekarang dimasukkan dalam perhitungan perpajakan, itu yang disebut aspek keadilan."
Baca Juga: Sri Mulyani Akui Ketegangan Geopolitik Ukraina Sempat Menular ke Presidensi G20 Indonesia
Lebih lanjut, Sri Mulyani menambahkan, Ditjen Pajak saat ini bisa masuk ke semua lembaga keuangan maupun nonkeuangan untuk mendapatkan informasi mengenai wajib pajak.
Selain itu, Indonesia juga sudah masuk dalam sistem pertukaran data perpajakan atau Automatic Exchange of Information (AEoI) antarnegara.
Oleh karena itu, Sri Mulyani memastikan, data perpajakan yang dimiliki Ditjen Pajak akan menjadi semakin lengkap.
Baca Juga: Sebut 3 Negara Ini Punya Utang Terparah, Sri Mulyani Pastikan Indonesia Siap Bantu
Baik itu mengenai data harta wajib pajak yang berada di dalam negeri maupun wajib pajak yang berada di luar negeri.
"Jadi yang enggak pamer (harta) saja bisa diketahui, apalagi yang pamer," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Didampingi Luhut dan Sri Mulyani, Jokowi Bertemu Pimpinan Bank Dunia
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.