Dengan demikian, keuntungan besar bisa diperoleh secara berulang.
Alasan kedua mengapa investor tertarik dalam bisnis B2B adalah fenomena naik daunnya bisnis ini di era pandemi.
Padahal, seperti yang kita ketahui, pandemi membuat banyak bisnis konvensional menjadi lesu bahkan gulung tikar.
Naik daunnya bisnis B2B tidak lain karena peralihan bisnis offline ke online dan penggunaan e-commerce yang meningkat.
Selain itu, karena model B2B yang tidak memerlukan karyawan sebanyak B2C, bisnis ini dapat bertahan di tengah ganasnya pandemi.
Oleh karena itu, investor menjadi lebih percaya untuk melakukan investasi ke perusahaan B2B.
Menurut Skystar Capital, pemodal ventura bisnis rintisan teknologi, dalam artikel Kompas.com, bisnis B2B akan terus tumbuh secara global.
Bisnis ini akan terus berkembang dengan pesat hingga mentransformasi peran bisnis lainnya.
Bahkan uang tunai dan cek kertas bisa lebih mudah beralih ke pembayaran elektronik dalam model B2B teknologi keuangan.
Baca Juga: Dua Pulau Kecil di Sumatera Barat Ini akan Jadi Destinasi Wisata Kelas Atas dengan Investasi Rp20 M
Bagi kamu yang masih penasaran dengan bisnis B2B dan bagaimana cara berinvestasi di dalamnya, dengarkan podcast (siniar) Smart Inspiration konten Inspiration of Smart Information bertajuk “Apa Daya Pikat Perusahaan B2B di Mata Investor?”.
Dalam siniar singkat tersebut, dijelaskan daya pikat bisnis B2B yang sedang ramai digaet investor karena memiliki efektivitas tinggi sehingga mampu meraup keuntungan fantastis di tengah pandemi.
Dengarkan episode selengkapnya dengan mengakses tautan berikut [https://spoti.fi/3uMjnTe].
(Penulis: Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.