KOMPAS.TV - Investasi saham merupakan jenis investasi aset yang cukup fluktuatif. Hal ini menandakan bahwa risiko dalam bermain saham juga sebanding dengan hasil yang didapat.
Tentu saja kegiatan berinvestasi juga bisa menjadi bumerang untuk diri sendiri. Pasalnya, jika kita keliru atau salah sedikit saja, uang akan hilang.
Investasi juga tengah diminati kalangan anak muda Indonesia. Kini, investasi sangat mudah dijangkau dengan gawai dan internet.
Oleh sebab itu, cara pengelolaan keuangan yang dapat mendatangkan pendapatan pasif dengan mudah seperti ini sangat menarik minat anak muda.
Selain itu, forum-forum untuk bertukar pikiran terkait investasi juga banyak beredar di internet yang membuatnya main mudah dipelajari.
Baca Juga: Memilih Investasi Aman Bagi Pemula
Dalam berinvestasi, dibutuhkan pengetahuan mengenai pasar saham dan perencanaan sebelum membelinya. Antusiasme masyarakat untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal seringkali berdampak buruk.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi saham adalah jenis instrumen yang cukup menjanjikan pengembalian tinggi namun risikonya juga cukup besar.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi untuk melakukan investasi saham. Salah satunya, yakni melakukan analisis yang baik agar risiko dalam berinvestasi dapat diminimalkan.
Berikut adalah analisis yang dapat dilakukan sebelum kita memutuskan untuk membeli saham.
Analisis fundamental memiliki jangkauan analisis yang jauh lebih besar. Dalam hal ini, ia memperhatikan analisis ekonomi global, ekonomi makro, industri, situasi dalam negeri, maupun perusahaan.
Analisis global dapat dilihat, misalnya, dari pernyataan The Fed yang akan menaikan suku bunga.
Ketika ada kebijakan pemerintah yang melarang ekspor batu bara ke luar negeri, investor maupun trader juga dapat mempertimbangkan.
Seperti, kalau perusahaan itu terbiasa melakukan ekspor tetapi sektor ekspornya ditutup akibat kebijakan, apakah pendapatan mereka akan berkurang?
Kita dapat melihat sekrup terkecil pada perusahaannya, misalnya naik turunnya pendapatan dan laba, adanya ekspansi atau tidak, rasio utang perusahaan, dan sebagainya.
Pertimbangan lainnya adalah melihat pada sektor industrinya, misalnya tahun 2020 pembelian saham untuk rumah sakit menghasilkan keuntungan yang besar. Data-data ini bisa dilihat melalui laporan keuangan yang berada di situs resmi perusahaan.
Sementara itu, analisis teknikal, khusus digunakan hanya untuk kita mengetahui harga saham secara historis. Sifat analisis ini sangat dinamis dan aplikatif.
Analisis ini mempelajari segalanya melalui chart, rumus statistik, atau algoritma. Dengan kemudahan aplikasi, analisis model ini cocok untuk mereka yang sudah menguasai membaca grafik secara visual.
Kedua analisis ini sama-sama baik untuk dipelajari. Namun, dalam implementasinya, kita juga harus melihat kebutuhan kita dengan gaya analisisnya.
Baca Juga: Cerita Dyota Marsudi, Peran Pendidikan di Keluarga dan Peralihan dari Dunia Investasi ke Perbankan
Gaya analisis fundamental wajib dipilih ketika kita bertindak sebagai investor. Artinya, analisis ini cocok untuk investasi jangka panjang yang mencari keseimbangan dengan mempertahankan benda yang dipunya (long term).
Seme, ketika kita hanya berperan sebagai trader yang berusaha menguasai momentum harga saham dari pergerakan data penting untuk menggunakan analisis teknikal. Analisis ini cocok untuk pergerakan trading yang relatif cepat dalam waktu singkat (short term).
Kalau penggunaannya dibalik, maka keduanya tidak akan efisien. Analisis teknikal berguna saat ingin membeli sebuah saham. Misalnya, secara analisis fundamental perusahaan itu baik, tapi secara statistik, harga saham tak kunjung mengalami kenaikan.
Dari situ, kita bisa mempertimbangkan lagi pembeliannya. Harga itu menandakan bahwa bukan momen yang pas untuk kita membeli saham tersebut.
Melakukan analisis bertujuan agar pembelian lebih terencana dan terhindar dari kerugian, serta melatih diri untuk tidak FOMO. Pada sebuah perusahaan besar yang sudah terjamin pun, anjloknya harga saham masih sangat mungkin terjadi. Oleh karena itu, kedua analisis tersebut perlu dilakukan terutama sebelum kita memutuskan untuk melakukan pembelian.
Dengan banyaknya elemen dalam laporan keuangan, analisis terlihat cukup sulit untuk dipahami. Beruntungnya, saat ini sudah banyak ringkasan mengenai hal tersebut dari kecanggihan teknologi atau informasi dari komunitas-komunitas terbuka yang bisa diikuti.
Sektor-sektor yang sedang populer juga tak jarang diberitakan. Kita bisa melihatnya di sana untuk mempertimbangkan saham yang ingin kita pilih. Jangan patah semangat, analisis fundamental atau teknikal ini dapat dikuasai asal kita mau belajar dengan giat.
Obrolan seputar analisis fundamental dan teknikal dapat kalian dengarkan melalui siniar CUAN bertajuk “Analisis Fundamental Vs Teknikal” bersama dengan Joice Tauris Santi, seorang Jurnalis Harian Kompas & kompas.id dan Penulis tentang Finansial dan Investasi. Dengarkan siniarnya sekarang juga atau akses melalui tautan berikut https://spoti.fi/3Bgk7kB.
Penulis: Nika Halida Hashina & Ikko Anata
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.