Kompas TV bisnis kebijakan

Pemerintah Targetkan Ekonomi di Tahun 2023 Tumbuh 5,3 sampai 5,9 Persen

Kompas.tv - 17 Februari 2022, 00:43 WIB
pemerintah-targetkan-ekonomi-di-tahun-2023-tumbuh-5-3-sampai-5-9-persen
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menjelaskan hasil rapat kabinet Paripurna, Rabu (16/2/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 ditargetkan mencapai 5,3
sampai 5,9 persen.

Target tersebut masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan rancangan awal Kerangka
Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) untuk tahun 2023.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan RKP dan KEM PPKF pemerintah mengusung tema peningkatan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan
berkelanjutan.

Baca Juga: Bagaimana Upaya Agar Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Pandemi Bisa Tetap Berlanjut?

Menurut Airlangga, sektor produktif penting untuk melakukan pembaruan dan transformasi sehingga sektor tertentu bisa terus meningkat.

"Dari sisi pertumbuhan ekonomi, tadi disepakati dan dilaporkan ke Bapak Presiden kisarannya di 5,3 sampai 5,9 persen," ujar Airlangga saat jumpa pers Hasil Sidang Kabinet Paripurna melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (16/2/2022).

Airlangga menambahkan, pertumbuhan itu akan banyak dikontribusi oleh konsumsi masyarakat.

Konsumsi masyarakat dipatok kembali tumbuh di 5,1 persen setelah susut menjadi 2 persen saat
pandemi Covid-19.

Sumber pertumbuhan kedua adalah investasi yang dipatok mencapai 6,1 persen, ekspor sekitar 6 sampai 6,7 persen.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Struktur APBN 2023 Seperti Sebelum Pandemi, Kembali di Bawah 3 Persen PDB

Kemudian hilirisasi menjadi perhatian utama dan juga memperhatikan permintaan global.

Sedangkan dari sisi belanja pemerintah, akan diprioritaskan kepada peningkatan kualitas SDM.

Seperti mentransformasi sistem kesehatan, kualitas pendidikan, dan reformasi perlindungan sosial, akselerasi infrastruktur.

Kemudian revitalisasi industri, reformasi birokrasi, dan ekonomi hijau.

Baca Juga: Menteri Keuangan Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4 di Atas 5 Persen

"Tentunya dengan berbagai insentif yang mendukung agar ekonomi hijau bisa berjalan," ujar Airlangga. 

Selanjutnya, dari sisi suplai, terutama dari industri pengolahan akan menjadi tantangan untuk dikembalikan kepada pertumbuhan industri sektor pengolahan di atas pertumbuhan ekonomi, yaitu 5,3 sampai 5,8 persen.

Sektor perdagangan, sektor informasi dan komunikasi, sektor akomodasi makanan dan minuman, dan pertanian.

Menurut Airlangga beberapa tantangan dari target pertumbuhan ekonomi di 2023 yakni ketidak pastian dari Covid-19 dan varian turunannya.

Baca Juga: Apa Langkah Pemerintah Untuk Terapkan Sistem Ekonomi Hijau (3) - NGOPI

Ada juga kasus inflasi global di sejumlah negara maupun normalisasi kebijakan moneter yang dibaca sebagai kenaikan tingkat suku bunga. 

Kemudian asusmsi mengenai pertumbuhan ekonomi 2023 akan lebih rendah dibanding 2022.

Untuk itu nantinya akan ada sumber pembiayaan baru untuk pertumbuhan ekonomi. 

"Defisit disepakati di bawah 3 persen sesuai UU 2/2020," ujar Airlangga.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x