Sehingga besaran token yang didapat yakni: (Rp 50.000-Rp 1.500)/Rp1.444,7 = 33,57 kWh.
Jadi ketika masyarakat membeli token listrik dalam nominal rupiah tertentu, tak usah panik jika angka yang tertera di kWh meter akan berbeda.
Sebelumnya, sebuah unggahan warganet yang memprotes kejadian beli token listrik PLN Rp50.000, viral di media sosial TikTok dan Instagram.
Baca Juga: Bangka Belitung Miliki SPKLU Pertama Bagi Penggunaan Kendaraan Listrik
Di dalam TikTok, postingan tersebut diunggah oleh akun @putratasbih.
“Pihak PLN tolong perhatikan. Isi token 50 ribu yg masuk cm 3600,” tulis akun tersebut dalam video yang ia unggah.
Pihaknya sembari memberikan narasi suara dalam video sebagai berikut:
“Isi yang 50.000 kita lihat berapa isinya? Cuman 3.600 isinya yang 50.000,” ujarnya.
Dalam video terlihat si pengunggah tengah mengisikan token yang kemudian keluar angka “36.00 kwh” yang kemudian dibaca pengunggah sebagai isi token "Rp3.600".
“Udah boros, mahal, lima puluh ribu cuma dapet tiga ribu enam ratus ini gimana itungannya PLN coba dikondisikan,” ujarnya selanjutnya
Unggahan tersebut kini disukai lebih dari 15,1 ribu pengguna dan mendapat lebih dari 16,1 ribu komentar. Beragam komentar muncul terkait unggahan itu.
Baca Juga: Sempat Melarang, Bappebti Klarifikasi soal Token ASIX Milik Anang Hermansyah
“Itu satuannya KWH ya bukan ribu. Dikira pulsa kali ya,” ujar akun dengan nama Insinyur Muda.
“Dengan adenya kasus ini yg tidak tahu jadi mengerti, makasih bro ttp semangat,” tulis akun @arwanna922.
“Iya benar, pas gua beli token yg 100000, kok yg masuk cumin 6470,” tulis akun Taufik Rahman.
Postingan tersebut juga viral di Instagram setelah diunggah kembali oleh akun @jakarta.keras.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.