Pada akhirnya, ia memutuskan untuk menurunkan tim dan memberikan solusi bagi wisatawan Ukraina tersebut, dan memberikan kesempatan untuk melakukan tes PCR ulang.
Setelah dilakukan tes PCR ulang, ternyata hasil dari tes wisatawan Ukraina itu dinyatakan negatif dan telah diberikan izin keluar, serta mengakhiri masa karantina.
Pihak Kemenparekraf lalu membuat siaran pers pada Minggu (30/1/2022), dan menyebut insiden itu hanya miskomunikasi.
Baca Juga: Alasan Pemerintah Perpendek Masa Karantina Perjalanan Luar Negeri Jadi 5 Hari
"Berdasarkan temuan di lapangan, ini lebih kepada miskomunikasi antara penyedia dan pelaku perjalanan. Dari Tim Kemenparekraf melakukan komunikasi, advokasi, dan menghubungkan dengan pihak-pihak terkait sehingga adanya kejelasan mengenai prosedur karantina," demikian bunyi keterangan pers Kemenparekraf.
Kejadian yang dialami turis Ukraina di atas bukanlah masalah pertama yang terjadi di Indonesia. Banyak turis asing yang membuat pengakuan di media sosial mereka, karena merasa ditipu dengan ditawarkan hotel karantina yang mahal namun pelayanan dan fasilitasnya buruk.
Presiden Joko Widodo pun menanggapi langsung aduan-aduan itu dan meminta para bawahannya untuk memperbaiki pelayanan.
Arahan Presiden Jokowi itu disampaikan saat Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Senin (31/1).
Baca Juga: Bongkar Dugaan Jebakan Karantina Turis Ukraina, Sandiaga: Saya Beberapa Kali Dapat Laporan Serupa
Jokowi mengingatkan agar disiplin dalam melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk dan pelaksanaan proses karantina yang benar dari luar negeri.
"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," kata Jokowi.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.