Karenanya, dia masih optimistis IHSG masih bisa menguat. Hendrayana melihat penguatan IHSG akan didorong dari adanya window dressing sehingga ia memproyeksikan IHSG bisa kembali ke level 6.600.
"Bahkan, jika penyebarannya dapat dikontrol bisa mencapai 6.700," ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, Infovesta Utama menilai saham-saham yang akan terdampak positif dari sektor telekomunikasi, khususnya tower dan juga sektor kesehatan.
Baca Juga: Inggris Laporkan Kematian Pertama Akibat Omicron, WHO: Diduga Omicron Sudah Menyebar ke Negara Lain
Sementara, sektor yang mampu bertahan adalah dari sektor keuangan. Menurutnya, di tengah pandemi nilai transaksi di bank masih cukup baik.
Sedangkan sektor yang akan terpukul dari transportasi dan juga pariwisata. Hanya saja, Hendrayana masih menilai jatuhnya tidak akan terlalu dalam berangkat dari pengalaman yang sudah ada sehingga antisipasi sudah lebih siap.
Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi kasus positif Covid-19 varian Omicron di Tanah Air. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.
Kasus pertama penularan varian Omicron ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan wisma Atlet yang melakukan tes rutin Covid-19 pada 8 Desember 2021.
Baca Juga: Begini Kronologi Varian Omicron Pertama Kali Terdeteksi di Indonesia
Kemudian pada 10 Desember 2021 dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing dan pada 15 Desember 2021 diketahui salah satu di antaranya positif Covid-19 varian Omicron.
Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian yang muncul pertama kali di Benua Afrika.
Menkes Budi Gunadi menyatakan ketiga petugas kebersihan tersebut positif tanpa gejala dan telah menjalani karantina di Wisma Atlet.
Saat ini ketiganya juga telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19.
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.