“Menurut mereka, biji kopi Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Mereka mengaku memang lebih sering memakai biji kopi arabica dibanding robusta karena masyarakat Australia lebih menyukai jenis minuman kopi yang tidak terlalu pahit," jelasnya.
Masyarakat Australia lebih menyukai latte yang tidak terasa pahit dan lebih banyak susu. Namun demikian, permintaan akan kopi robusta mengalami tren kenaikan sehingga mereka sedang mencari biji kopi robusta dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Dari 11 kopi yang disajikan, pilihan pertama peserta coffee cupping yang paling diminati untuk robusta adalah biji kopi dari Jangsi dan Pagar Alam, Sumatra Selatan. Sedangkan untuk arabica adalah biji kopi Sidikalang, Sumatra Utara; dan Aceh.
Diketahui, Indonesia memproduksi sekitar 5,5 persen dari total produksi kopi dunia dan salah satu negara yang memiliki jenis asal kopi terbanyak.
“Setiap kopi berbeda, memiliki rasa yang khas dan unik. Saya harap ketika Anda berpikir tentang kopi, Anda berpikir Indonesia,” ujarnya.
Atase Perdagangan Canberra Agung Wicaksono mengungkapkan, hingga saat ini penjualan terbesar kopi Indonesia ke Australia adalah kopi arabica.
“Untuk itu, kami mulai mencoba menjajaki kopi robusta kepada para pemilik kedai kopi dan barista Australia. Kami tidak menyangka antusiasmenya besar. Kami berharap, masyarakat Australia mulai teredukasi dengan varian kopi lain selain arabica,” tutup Agung.
Pada periode Januari-September 2021, ekspor Indonesia ke Australia tercatat sebesar 2,46 miliar dolar AS atau naik 36,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan pada 2020, ekspor Indonesia ke Australia tercatat sebesar 2,50 miliar dolar AS, atau meningkat 7,61 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 2,33 miliar dolar AS.
Baca Juga: Ekspor Kopi Kembali Dibuka
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.