Jumlah kunjungan wisman pada September adalah sebanyak sekitar 126 ribu kunjungan. Namun dibandingkan September tahun sebelumnya ada penurunan sebesar 15,08 persen.
Baca Juga: Bisnis Penerbangan Berat, Ini Daftar 11 Maskapai Indonesia yang Bangkrut dan Berhenti Beroperasi
Dia mengatakan dengan adanya kebijakan pembatasan kunjungan ke suatu negara, maka sejak April 2021 jumlah kunjungan wisman belum terdapat lonjakan.
"Tentu berpengaruh karena kegiatan pariwisata berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Indonesia," ujar Margo.
Adapun pintu masuk ke Indonesia yang terbanyak adalah melalui darat terutama melalui perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Atambua.
Sedangkan bila melalui laut, pintu masuk paling banyak dilewati adalah melalui Batam, Kepulauan Riau. Untuk Jalur Udara, pintu masuk yang paling banyak dilewati ialah lewat Bandara Soekarno-Hatta.
"Pintu masuk terbesar adalah melalui darat yaitu 68 persen, dari laut 28 persen dan udara 4 persen," tuturnya.
Dari sisi warga negara yang paling banyak mengunjungi Indonesia antara lain ialah dari Timor Leste (57 persen), Malaysia (31,5 persen), serta dari Tiongkok sekitar 1,4 persen.
Namun ada juga peningkatan kunjungan dari Jepang, Rusia dan Afrika Selatan. Sementara jumlah kunjungan dari Arab Saudi serta Amerika Serikat, mengalami penurunan.
Dia menyatakan sebenarnya Indonesia mengalami peningkatan tren kunjungan wisman sejak 2016 hingga 2019. Namun kunjungan melorot drastis ketika memasuki 2020 karena situasi pandemi Covid-19 global.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.