Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Shiba Inu dan Dogecoin Berkejaran Demi Jadi Aset Kripto Terbesar ke-9 di Dunia

Kompas.tv - 29 Oktober 2021, 09:04 WIB
shiba-inu-dan-dogecoin-berkejaran-demi-jadi-aset-kripto-terbesar-ke-9-di-dunia
Aset kripto Shiba Inu yang harga sedang melonjak, saling mengejar dengan Dogecoin untuk menempati posisi ke-9 sebagai aset kripto terbesar di dunia (29/10/2021). (Sumber: Coinmarketcap.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Fadhilah

“Menjadi short SHIB (Shiba Inu) and long DOGE terasa menyenangkan. Saya mengambil posisi itu sekitar dua jam," lanjutnya.

Mata uang kripto Shiba Inu dirilis pada Agustus 2020 oleh seseorang anonim bernama Ryoshi. Koin ini terinspirasi dari anjing Shiba Inu.

Menurut Coinmarketcap, return on investment (ROI) Shiba Inu sudah mencapai 4.656.373,7 persen.

Shiba Inu dibangun dari token ERC-20 milik Ethereum, mata uang kripto lainnya. Itu berarti, Shiba Inu dibuat dan dihosting oleh blockchain Ehtereum, bukan blockchainnya sendiri.

Baca Juga: Kuras Tabungan untuk Investasi Dogecoin, Warga AS Ini Jadi Miliarder

Shiba Inu memiliki total pasokan 1 kuadraliun. Ryoshi mengklaim hampir setengah dari pasokannya terkunci dalam kumpulan likuiditas di bursa terdesentralisasi Uniswap. Sisanya dikirimkan ke salah satu pendiri Ehtereum, Vitalik Buterin.

Begitu juga dengan Dogecoin yang sama-sama bermula dari sebuah meme anjing Shiba Inu.

Dogecoin menjadi salah satu aset kripto yang paling populer, setelah menjadi topik panas di forum Reddit dan mencuri perhatian Pendiri Tesla Elon Musk.

Cuitan dukungan Musk melalui akun Twitter @elonmusk menambah antusias pelaku pasar. Tahun ini, harga Dogecoin sempat naik hingga 6.000 persen.

Di sisi lain, Analis Freetrade David Kimberley yang berbasis di Inggris mengatakan, orang-orang membeli Dogecoin dengan harapan orang lain juga melakukan hal sama, bukan karena koin tersebut punya nilai berharga.

Baca Juga: Setelah Hampir Tembus Rp1 Miliar, Harga Bitcoin Kini Anjlok 7 Persen

"Ketika semua orang melakukan hal yang sama, akhirnya bubble akan meletus dan Anda akan kehilangan uang bila tidak keluar di waktu yang tepat. Hampir mustahil mengatakan apa yang mungkin terjadi," jelasnya.

Salah satu pendiri Dogecoin, Billy Markus, ikut mengingatkan agar tetap menggunakan rasionalitas dalam menanggapi kenaikan Dogecoin.

"Tetap pakai rasionalitas ketika membeli aset yang memiliki volatilitas tinggi seperti kripto," tulis Billy di akun twitter pribadinya.

Meskipun Dogecoin tidak terlalu dianggap serius oleh investor Bitcoin, miliarder Elon Musk sempat menunjukkan dukungannya kepada Dogecoin.

Bahkan perusahaan Elon Muak, SpaceX, sempat  mengumumkan akan menerima dogecoin sebagai pembayaran untuk meluncurkan 'misi DOGE-1 ke Bulan'




Sumber :




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x