"Jadi kemungkinan pemerintah yang kira-kira ngalah lah sama rakyat biar tetap tenang, tidak ada inflasi," lanjutnya.
Hingga saat ini, pemerintah sama sekali belum membuka opsi menaikkan harga BBM meski harga minyak beberapa kali mencapai rekor tertinggi.
Untuk jenis BBM umum (JBU) telah mengikuti harga pasar. Sementara, jenis BBM tertentu (JBT) dan jenis BBM khusus penugasan (JBKP) belum ada pembahasan.
"Jadi yang kalau harga JBU sebenarnya akan naik fluktuatif mengikuti harga pasar. Tapi kalau terkait JBT JBKP, tahu kan JBT itu minyak solar, kalau JBKP Premium belum ada pembahasan," ucapnya.
Baca Juga: Harga Minyak Kembali Cetak Rekor Tertinggi dalam Beberapa Tahun Terakhir
KOMPAS TV sudah meminta keterangan dari Pertamina terkait masalah ini. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban dari Pertamina.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, harga minyak dunia kembali mencatat rekor tertingginya dalam beberapa tahun terakhir, pada perdagangan Senin waktu Amerika Serikat (AS) atau Selasa pagi tadi WIB.
Kenaikan harga itu dipicu terbatasnya pasokan minyak dunia dan meningkatnya permintaan minyak di AS.
Mengutip dari Antara, Selasa (26/10), harga minyak mentah berjangka 'Brent' untuk pengiriman Desember bertambah 46 sen menjadi 85,99 dollar AS per barel di penutupan perdagangan. Namun di tengah sesi perdagangan harga minyak Brent sempat menembus level 86,70 dollar AS per barel, level tertinggi sejak Oktober 2018.
Baca Juga: AJB Tak Diurus Otomatis Jadi Milik Negara, Bener Enggak Ya?
Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember ditutup tidak pada level 83,76 dollar AS per barel. Harga WTI di tengah perdagangan sempat mencapai 85,41 dollar AS per barel, tertinggi sejak Oktober 2014.
Goldman Sachs memperkirakan, harga minyak mentah 'Brent' akan mencapai 90 dollar AS per barel di akhir tahun. Baiknya harga gas alam, membuat permintaan minyak meningkat tajam hingga 1 juta barel per hari.
Kenaikan harga minyak juga disebabkan kekhawatiran pasar atas berkurangnya pasokan batu bara dan gas di China, India, dan Eropa. Sehingga mendorong peralihan bahan bakar ke solar dan bensin lainnya untuk pembangkit listrik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.