JAKARTA, KOMPAS.TV- Fenomena Commodity Supercycle menyebabkan harga komoditas naik. Misalnya kenaikan harga minyak sawit mentah membuat harga minyak goreng juga ikut naik.
Kenaikan juga terjadi pada komoditas minyak bumi. Namun, harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia hingga saat ini masih belum naik.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih menyatakan, BBM jenis Pertalite kini seharusnya dijual dengan harga diatas Rp11.000, namun Pertamina masih menjualnya dengan harga Rp7.650 per liter.
"Pertalite ini kan sebenarnya jenis bahan bakar umum secara normal harga Pertalite ini sudah berada di atas Rp11.000 harga keekonomian. Kemudian Pertamina masih tetap harus menjual di harga Rp7.650" kata Soerjaningsih seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
Begitu juga Premium yang seharusnya dijual di harga Rp9.000 per liter, namun masih dijual Pertamina Rp6.450 per liter. Sedangkan tahun ini kuota penyaluran Premium adalah 3,3 juta kilo liter.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Terus Naik Sejak April, Kini Tembus Rp20.000/Kg
Menurut Soerjaningsih, Pertamina tidak menaikkan harga agar tidak membenci masyarakat yang masih kesulitan akibat pandemi.
Namun, konsekuensinya Pertamina harus menutupi selisih harga karena menjual Pertalite lebih rendah dari harga belinya.
"Terkait dengan berat subsidi BBM, Elpiji ya sudah pasti. Tapi kita memang untuk BBM terkait Premium ini, ada kompensasi. Pastinya selisih harga jual Premium yang Rp 6.450 dengan harga keekonomian sekitar Rp 9.000 ya bisa kita hitung berapa kompensasi yang harus dibayarkan," ujar Soerjaningsih.
Ia menyampaikan, pemerintah akan memberi kompensasi kepada Pertamina atas selisih harga Pertalite dan Premium. Lantaran jika harga BBM dinaikkan, tentu akan memicu inflasi yang membuat harga barang-barang lain juga naik.
"Ini rencananya akan dibahas nanti, bagaimana kompensasi kepada Pertamina. Jadi yang diharapkan oleh pemerintah adalah kenaikan harga BBM ini kan sebenarnya juga mungkin masih sulit diterima oleh masyarakat yang saat ini kondisinya baru mau pulih Covid," tutur Soerjaningsih.
Baca Juga: Pemerintah Cuan Triliunan Rupiah dari Booming Harga Komoditas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.