Kompas TV bisnis ukm

Dirjen Aptika Sebut Pemerintah Telah Membina 1.160 Startup Digital

Kompas.tv - 25 September 2021, 18:16 WIB
dirjen-aptika-sebut-pemerintah-telah-membina-1-160-startup-digital
Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan (Sumber: Kementerian Kominfo)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah telah membina sebanyak 1.160 startup digital melalui Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, dalam Konferensi Pers - Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital secara virtual, dari Badung, Bali, Sabtu (25/09/2021).

Melalui Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika membuka peluang kepada calon founder tetap produktif di masa pandemi Covid-19.

Menurut Semuel, hingga saat ini sudah 85 ribu calon founder yang dilatih untuk mengembangkan ide dan kreatifitas membentuk perusahaan rintisan atau startup digital.

"Dan sekarang sudah ada 1.160 startup yang dibina lewat Gerakan Nasional 1000 Startup. Ini program awalnya kita dan di masa pandemi pun menjalankan ini sesuai dengan kondisi," ujarnya, melansir laman resmi Kemenkominfo.

Baca Juga: 5 Startup Incaran Pekerja Muda, Apa Saja?

Dia menambahkan, peluang Indonesia dalam mengembangkan sektor digital sangat besar. Oleh karena itu, pemerintah secara konsisten mewujudkan akselerasi transformasi digital. Indonesia juga merupakan negara keempat di dunia yang memiliki startup terbanyak.

“Kita punya keunggulan dalam pengembangan startup, ekosistemnya sudah mulai terbentuk dari yang talent-nya, dari yang venture capital-nya juga sudah tumbuh. Jadi semua fasilitas-fasilitas seperti Data Center dan Cloud Service sudah banyak di Indonesia, ini berkembang terus," jelasnya.

Selanjutnya, Semuel menjelaskan, Kementerian Kominfo berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara yang menguasai teknologi startup.

"Karena banyak sekali permasalahan di Indonesia pada proses transformasi, jadi kalau kita mau buat startup, kenali dulu permasalahannya baru kita cari solusinya.”

Dia menyebut, semakin banyak masalah itu dihadapi masyarakat, peluang untuk menjadi startup yang berkembang pesat pun semakin ada.

Baca Juga: Inspiratif! Podcast OBSESIF Season 3 Hadirkan Obrolan tentang Startup

Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital terdiri dari enam tahapan, yaitu Ignition, Networking, Workshop, Hacksprint, Bootcamp, hingga Incubation.

Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dilaksanakan secara hibrida, seluruh peserta hadir secara daring, sementara narasumber hadir secara offline dengan protokol kesehatan ketat.

"Ada hybrid yang kita kira supaya ada feel-nya juga, jadi ini yang kita ingin kembangkan dan diharapkan nanti dengan pelatihan-pelatihan ini akan muncul startup-startup baru," jelasnya.

Sejak 2016, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital sudah menjaring lebih dari 85.000 calon pendiri startup dan merintis lebih dari 1.160 startup. Program ini juga telah melibatkan lebih dari 400 mentor dan 300 penggerak lokal dari berbagai bidang.

Sementara, Founder & COO Xendit, Tessa Wijaya, berpendapat Gerakan 1.000 Startup Digital ini sangat penting untuk mendukung berbagai macam startup berkembang di Indonesia.

"Kami sangat bangga apalagi dari perusahaan kami telah menjadi unicorn terakhir di Indonesia dengan adanya pendanaan sebanyak USD150 Juta, yang didapatkan pada bulan ini juga."

"Jadi saya merasa bahwa Gerakan 1.000 Startup ini sangat penting sekali untuk mendukung berbagai macam startup agar dapat berkembang di Indonesia," ujarnya.

Potensi pada pasar digital Indonesia, lanjut Tessa, sangat besar. Terlebih Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia.

“Kita juga mempunyai berbagai macam fondasi yang tetap untuk go digital. Contohnya, yang sudah ada di negara ini dan memang semua orang sudah dapat belajar untuk go digital," jelasnya.

 

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x