Manfaat porang juga dapat diolah menjadi bahan baku produk kosmetik, pengental, penjernih air, juga untuk pembuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.
Harga ekspor
Masa panen porang memang cukup lama, yaitu mencapai 1 tahun. Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena jika sudah panen, hasil porang bisa mencapai 300 juta rupiah untuk 1 hektar kebun. Cukup menggiurkan, mengingat untuk modal 1 hektar kebun bersama bibitnya seharga 50-60 juta rupiah. Harga porang di pasaran ekspor pun terus meningkat.
Melansir pada berita Kompastv sebelumnya, saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/8/2021), Porang diekspor dalam bentuk olahan "chips" (irisan tipis) kering, yang harganya sekitar Rp 55.000 per kilogram.
Jika dalam bentuk tepung porang yang nilai jualnya bisa mencapai Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per kilogram.
Lantaran sangat ekonomis, banyak warga Kabupaten Madiun yang menanam porang. Hal itu terlihat dari tren kenaikan luas lahan selama lima tahun terakhir.
Sesuai data Dinas Pertanian setempat, pada 2016 di Kabupaten Madiun hanya terdapat 1.484 hektare lahan porang. Setahun kemudian bertambah menjadi 1.536 hektare dan pada 2018 mencapai 1.568 hektare.
Pada 2019 luas lahan porang mengalami lonjakan drastis menjadi 3.465 hektare. Kemudian, tahun 2020 bertambah menjadi seluas 5.363 hektare, dan dimungkinkan terus bertambah.
Sentra budi daya porang juga telah dikembangkan di 10 kecamatan dari sebelumnya yang hanya beberapa kecamatan. Yakni, Kecamatan Saradan, Kare, Dolopo, Dagangan, Mejayan, Gemarang, Wungu, Wonoasri, Pilangkenceng, dan Madiun.
Baca Juga: Dapat Tekan Angka Kemiskinan, Porang Diekspor dalam Bentuk 'Chips'
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.