Salah satunya, Bank Jago bekerja sama dengan perusahaan teknologi finansial penyedia produk investasi pasar modal, PT Bibit Tumbuh Bersama untuk menyediakan layanan jasa keuangan yang saling terkoneksi.
Direktur Utama Bank Jago Kharim Indra Gupta Siregar menjelaskan, kerja sama tersebut merupakan kolaborasi di antara bank berbasis teknologi, yakni Bank Jago dan agen penjual reksa dana daring, yakni Bibit.
Dengan terintegrasinya dua aplikasi ini, konsumen dapat membuka rekening Bank Jago melalui platform Bibit. Meski demikian, pembukaan rekening tetap melalui proses know your customer standar bank yang dilakukan secara digital (e-kyc).
Nasabah juga bisa membeli produk investasi pasar modal yang ditawarkan Bibit melalui dompet digital Bank Jago.
”Melalui kolaborasi ini, kami ingin memberikan pengalaman baru bagi nasabah dalam mengakses layanan bank sekaligus berinvestasi,” ujar Kharim.
Prospek
Head of Center of Innovation and Digital Econony dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menjelaskan, prospek perbankan digital akan sangat menarik dan cerah sebab ini merupakan konsep masa depan kegiatan perbankan
”Ini tak lepas dari makin cepatnya digitalisasi sistem keuangan, penetrasi internet yang masif, dan perubahan konsumsi dari luring menjadi daring,” ujar Nailul.
Ia menjelaskan, tak heran sejumlah bank terus mengembangkan bisnis digitalnya, termasuk rencana mencari pendanaan di pasar modal dengan melepas saham atau IPO. Agar bisa bersaing dengan kompetitornya, perbankan bisa memperluas salurannya dengan bekerja sama dengan berbagai perusahaan teknologi finansial.
Baca Juga: Citi akan Keluar dari Perbankan Ritel Indonesia dan 12 Negara Lainnya
Sumber : Kompas.Tv
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.