Baca Juga: Ungkap Penyebab Krisis Keuangan Garuda, Wamen BUMN: Banyak Sewa Pesawat dan Kemahalan
“Ini bisa aja menjadi sebuah penawaran, tapi ini harus menunggu persetujuan pemegang saham,” imbuhnya.
Menurut Irfan, ada banyak pilihan instrumen yang bisa Garuda pakai untuk bernegosiasi dengan para kreditur agar restrukturisasi berjalan.
“Kita masih menunggu usulan dari para adviser tentang instrumen apa yang bisa kita pakai,” kata Irfan.
Ia sendiri mengatakan, manajemen merasa masih sanggup menyelamatkan Garuda dari kebangkrutan.
“Masih sanggupkah kita menyelamatkan Garuda? Masih dan harus. Dan pilihan yang memang kita ambil adalah restrukturisasi,” tegasnya.
“Ini memang opsi yang paling rasional. Hitung-hitungan kita makin mendekati keyakinan bahwa jika kita eksekusi ini dengan baik, kita bisa memperoleh hasil negosiasi dengan para kreditur terkait utang yang sampai hari ini adalah Rp70 triliun,” terangnya.
Meski begitu, Garuda belum memutuskan cara melakukan restrukturisasi dan proposal seperti apa yang akan mereka ajukan ke para kreditur. Mereka masih berdiskusi dengan para konsultan.
Sementara itu, Anggota DPR Nusron Wahid mengaku tak percaya dengan opsi restrukturisasi ini.
Baca Juga: Eks Dirut Garuda Divonis Satu Tahun Penjara dan Denda Rp300 Juta Atas Kasus Penyelundupan
“Kalau saya tidak yakin dengan opsi dua atau opsi restrukturisasi. Karena Anda yakin dengan opsi dua, berapa lama ini masalah bisa selesai? Dan apa konsekuensinya kalau term and condition-nya yang saudara Dirut sampaikan ternyata tidak selesai?” tanya Nusron dalam rapat dengar pendapat itu.
Nusron juga memperingatkan, maskapai negara itu dapat bangkrut dan mati, bila restrukturisasi tak berjalan.
“Mungkin reputasi Anda hancur. Tapi kan ujung-ujungnya Garuda mati juga. Kan kita semua enggak ingin Garuda mati,” imbuh Nusron.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.