“Harga sapi lokal mahal, padahal stoknya sedikit. Menjelang Iduladha, harga daging sapi timbang hidup akan naik sekitar Rp4.000 - Rp5.000 per kilogram. Harga di Jakarta sudah naik Rp5.000 per kilogram bobot hidup,” tuturnya dalam webinar bertajuk “Rantai Pasokan Sapi Menjelang Idul Adha 1442 H” yang diadakan Yayasan Cattle Buffalo Club Indonesia.
Upaya
Situasi sulit tersebut berdampak pada tendensi pemotongan sapi betina. Berdasarkan pengamatan di lapangan, Budiono menyebutkan, banyak sapi betina di Jawa Timur dipotong dan ada sapi yang dipotong yang tergolong produktif.
Ia memperkirakan, pengurangan populasi sapi betina di daerah itu telah mencapai 50 persen. Apalagi, harga sapi betina lebih murah sekitar Rp3.000-Rp5.000 per kilogram dibanding sapi jantan.
“Memang memberikan untung dalam waktu singkat. Namun, hal ini (pemotongan sapi betina) membahayakan populasi sapi nasional dalam jangka panjang,” ujarnya.
Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menyatakan, situasi populasi sapi Indonesia saat ini dipengaruhi oleh Australia.
Dia memperkirakan, populasi sapi di Australia turun 20 persen. Padahal, mayoritas impor sapi bakalan Indonesia berasal dari negara tersebut.
Sebagai langkah antisipasi jangka pendek, Khudori menyarankan pemerintah segera mengimpor sapi bakalan dari negara bebas penyakit mulut dan kuku untuk mengisi kekurangan dari Australia.
“Brasil, Meksiko, dan Belgia adalah negara yang dapat menjadi sumber impor selain Australia,” tuturnya.
Baca Juga: Viral Video Sapi Lepas ke Jalan Hingga Seruduk Truk yang Lewat, Begini Kejadiannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.