JAKARTA, KOMPAS.TV – Pekerjaan rumah menanti pemimpin Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang baru.
Pemilihan ketua umum baru Kadin akan diikuti dua kandidat yang kuat, yaitu Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie dan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid.
Setidaknya, ada dua pekerjaan rumah yang perlu diperhatikan oleh pemimpin Kadin ke depan.
Pertama, peningkatan daya saing industri lokal untuk bertahan di kancah global.
Kedua, penciptaan lapangan kerja yang berkualitas untuk menjawab pengangguran yang meningkat akibat pandemi.
Pergantian pemimpin Kadin Indonesia yang baru akan dipilih lewat Musyawarah Nasional VIII Kadin.
Rencana awal, ajang lima tahunan itu akan digelar di Bali pada 2-4 Juni 2021.
Namun, perkembangan terbaru, Munas Kadin diundur hingga 30 Juni 2021 dan lokasinya dipindah ke Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, Rabu (26/5/2021), mengatakan, peran Kadin dinilai strategis untuk menjembatani aspirasi pengusaha, serta memastikan efektivitas implementasi kebijakan pemerintah di bidang ekonomi.
Baca Juga: Resmi Daftar Calon Ketua Umum, Arsjad Rasjid Wujudkan Kadin Jadi “Rumah Bersama”
Hal tersebut karena dampak pandemi yang memukul sebagian besar usaha membawa tantangan dalam pemulihan ekonomi setelah resesi serta revolusi industri yang berlangsung lebih cepat akibat pesatnya digitalisasi.
”Produktivitas dan daya saing industri diharapkan bisa meningkat sehingga perekonomian kita lebih berdaya tahan di kancah global,” kata Josua, dilansir dari Kompas.id.
Adapun, dua kandidat tersebut akan memperebutkan suara dari konstituen Kadin yang terdiri dari pengurus Kadin daerah di 34 provinsi serta 30 asosiasi usaha.
Agenda yang diusung kedua kandidat pun tak jauh beda.
Baik Anindya maupun Arsjad sama-sama mengusung agenda untuk membumikan Kadin dan menguatkan UMKM.
”Kadin harus lebih membumi, lebih banyak melibatkan UMKM dan melibatkan pengusaha milenial yang baru,” kata Anindya.
Menurutnya, sinergi Kadin-pemerintah yang seimbang menjadi faktor penting untuk memajukan dunia usaha.
”Kadin bekerja sama dengan pemerintah, tetapi tentu masukan juga perlu disampaikan,” katanya.
Sementara, Arsjad yang mengusung slogan inklusif dan kolaboratif, mengungkapkan tantangan ekonomi saat pandemi tidak bisa disikapi dengan cara biasa-biasa saja
”Kita ibarat sedang berperang. Yang perlu kita ciptakan adalah pengusaha baru sebagai pejuang ekonomi yang bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan,” katanya.
Baca Juga: Kadin Tolak Rencana Pemerintah Terkait Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.