JAKARTA, KOMPAS.TV- Bantuan sosial tunai (BST) sebesar Rp300.000 sudah dicairkan pemerintah pada Jumat (30/04/2021) lalu.
BST yang cair itu, adalah BST tahap 4 atau jatah untuk bukan April. Khusus BST, Mensos Tri Rismaharini sebelumnya sudah menyatakan tidak akan diperpanjang. Dengan kata lain, bansos tunai tahap 4 ini adalah yang terakhir.
Alasannya, karena pemerintah sudah tidak mempunyai uang.
"Enggak ada anggarannya untuk itu," kata Risma kepada media, saat menghadiri puncak HUT Ke-19 Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/03/2021).
Baca Juga: Cair Hari Ini, BST Tahap Akhir Rp300.000 Bisa Diambil di ATM Bank DKI atau Dikirim Lewat Pos
"Kalau misalkan di daerah masih ada warga yang perlu ditolong, mereka masih bisa mengajukan ke kami, nanti kami bantu dalam bentuk BPNT (bantuan pangan non-tunai)," lanjutnya.
BPNT senilai Rp200.000 bisa digunakan masyarakat untuk membeli bahan makanan di sejumlah toko yang ditunjuk pemerintah.
Alasan lain tidak diperpanjangnya BST karena pemerintah menilai, situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air sudah mulai menunjukkan perbaikan di skala mikro.
Sehingga, masyarakat saat ini seharusnya dapat beraktivitas kembali seiring dengan ekonomi Indonesia yang mulai normal.
Baca Juga: Bansos Mei-Juni akan Cair Sekaligus, Ini Cara Cek Nama Penerimanya
BST mulai disalurkan kepada warga sejak Januari lalu. 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di dari seluruh Indonesia, mendapatkan BST sebesar Rp300.000 setiap bulannya. Sehingga total dana yang dikeluarkan pemerintah adalah Rp12 triliun.
BST disalurkan melalui PT Pos Indonesia, sedangkan bagi warga DKI disalurkan langsung ke rekening Bank DKI penerima manfaat.
Nasib BST yang tidak diperpanjang ini, sama seperti bantuan subsidi upah (BSU) atau BLT BPJS Ketenagakerjaan. Meskipun sejumlah pihak telah meminta pemerintah untuk melanjutkan BLT gaji. Di antaranya adalah serikat buruh dan anggota DPR.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) telah mengirimkan surat permohonan lanjutan program tersebut kepada Presiden Joko Widodo pada 10 Februari 2021.
Baca Juga: Airlangga Beberkan Alasan BLT Gaji Tak Dilanjutkan
"Kami sudah mengirim surat kepada Pak Presiden Jokowi, meminta berbaik hati tanda petik lah ya kebijakan beliau untuk tetap memberikan BSU kepada buruh," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers secara virtual, (10/02/2021).
Menurutnya, BLT gaji sangat bermanfaat bagi buruh untuk bertahan hidup di tengah pandemi. Sedangkan Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengusulkan, agar program Kartu Prakerja diganti saja. Dananya bisa digunakan untuk melanjutkan BLT gaji.
Hal ini ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Selasa 16 Maret 2021.
Saleh meminta agar pemerintah membuat kanal YouTube khusus berisi berbagai program pelatihan, yang bisa digunakan siapa saja tanpa perlu mendaftar.
Baca Juga: BLT Gaji Tak Dilanjutkan, Pekerja: Kalau Janji Jangan Bombastis
"Apakah tidak bisa video yang mereka buat itu (dibuat lembaga pelatihan) kita beli saja, kalau sudah dibeli tinggal kita tayangkan saya, bikin satu website resmi yang dimiliki pemerintah, isinya soal itu semua, jadi orang siapa saja pun kalau mau belajar tinggal buka itu," kata Saleh seperti dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (17/03/2021).
Sebelumnya, Ida memang pernah menyebut BLT gaji tak dilanjutkan tahun ini karena sebagian anggarannya dipakai untuk Prakerja. Anggaran kartu Prakerja 2021 yang tadinya hanya Rp10 triliun, ditambah menjadi Rp20 triliun.
Saleh menilai, sulit mengevaluasi keberhasilan program Prakerja. Sedangkan pemberian BLT gaji, dampaknya langsung terlihat dari meningkatnya daya beli masyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.