JAKARTA, KOMPAS.TV- Perempuan seringkali memegang peranan penting dalam mengatur keuangan keluarga.
Baik itu perempuan bekerja maupun ibu rumah tangga.
Itulah kenapa, perempuan harus pintar mengatur keuangan agar bisa menjamin kebutuhan keluarga.
Perempuan juga rentan ditinggal lebih dulu oleh pasangannya, baik itu karena perselingkuhan atau meninggal.
Ketika itu perempuan akan terpaksa menjadi tulang punggung keluarga, terlebih jika memiliki anak yang membutuhkan keuangan lebih untuk sekolah hingga pendidikan tinggi nanti.
Perencana keuangan Ligwina Hananto pun membagikan tips mengatur keuangan untuk perempuan, seperti dikutip dari akun twitter resminya, @mrshananto:
Baca Juga: Intip Tips Pemasaran yang Bikin Penjualan Meningkat Selama Ramadan
1. Memahami portofolio keuangan keluarga
Anda harus memahami dari mana asal pendapatan dan ke mana uang tersebut dikeluarkan. Misalnya saja, pengeluaran rutin setiap bulannya seperti tagihan listrik, tagihan air ledeng, tagihan telepon, tagihan internet, makanan, dan lain sebagainya.
Ketika sudah mengetahui ke mana aliran uang tertuju, anda akan mudah melakukan perencanaan yang lebih terperinci. Agar tidak lupa, akan lebih baik dicatat. Sekarang sudah banyak aplikasi pencatat keuangan yang bisa diunduh gratis di internet. Anda bisa memulainya dari sana.
2. Menyusun rencana keuangan yang realistis dan idealis
Tidak ada yang salah jika anda menyediakan uang untuk pelepas stres. Misalnya saja uang untuk jajan, uang untuk pergi ke salon, dan lain sebagainya asalkan tidak melupakan hal yang lebih penting lainnya.
Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Kecil-kecilan dari Rumah saat Ramadan
3. Harus bisa membedakan antara ingin dan butuh
Prinsip utama, prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dulu. Ketika yang dibutuhkan sudah terpenuhi, anda bisa memikirkan keinginan mana yang ingin anda puaskan. Keinginan pun harus dipilih-pilih lagi apakah bisa menaikkan value atau tidak atau hanya sekadar untuk hiburan saja.
Jika keinginan bisa diraih nanti, tidak perlu terburu-buru dalam meraih keinginan apabila hal itu tidak memiliki batasan waktu yang berarti.
4. Tidak memiliki utang lebih baik
Jujur saja keuangan sehat adalah keuangan yang tidak memiliki utang. Memiliki utang itu sebenarnya membebani.
Apabila terpaksa berutang untuk hal-hal yang krusial seperti membeli rumah, membeli barang elektronik yang dibutuhkan untuk bekerja, dan lain sebagainya, pastikan anda bisa membayarnya setiap bulan. Alias memilih rumah dan barang elektronik yang bisa dijangkau oleh kantong.
Baca Juga: 5 Tips Agar Keuangan Anda Aman dan Tidak Terjebak Konsumerisme Saat Bulan Ramadhan
Namun, apabila anda bisa membayar tunai dengan hanya beberapa kali cicilan, sebaiknya kamu membayar utang-utangmu sesegera mungkin. Tidak ada utang akan membuat hidupmu jadi lebih tenang.
5. Punya tujuan finansial
Ligwina Hananto menyarankan anda memiliki tujuan finansial agar anda semangat dalam menggapainya. Tujuan finansial berkaitan dengan masa depan.
Apa saja, tidak ada sesuatu yang khusus karena ini adalah hal anda sendiri yang menentukan. Misalnya, anda ingin bebas finansial di umur 45 tahun, jadi anda bisa mulai investasi dari sekarang.
Atau memiliki rumah di pusat kota, membeli mobil besar yang cukup untuk keluarga, dan lain sebagainya. Tujuan finansial ini harus bisa anda ukur, dan ditentukan juga waktu yang tepat untuk meraihnya. Anda bisa memperkirakannya dengan melakukan perhitungan yang terarah.
Baca Juga: Waspadai Bocor Halus Keuanganmu dengan Tips dari Prita Ghozie
6. Menabung
Menabung adalah hal penting yang selalu dianggap remeh. Terkadang mungkin orang lupa untuk menabung karena tidak ada uang yang bersisa. Padahal menabung juga seharusnya direncanakan, apalagi jika anda punya tujuan finansial yang ingin dicapai. Menabung adalah kunci utamanya.
7. Berinvestasi
Selain menabung, investasi juga bisa menjadi jalan yang cepat untuk meraih tujuan finansial. Menabung memang yang paling aman, tapi jika ingin menghasilkan uang yang berlipat-lipat paling tepat dengan berinvestasi.
Investasi bisa apa saja, mulai dari trading saham, investasi emas, obligasi, investasi saham jangka panjang, reksa dana, dan lain sebagainya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.