SEMARANG, KOMPAS.TV- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk terus menggenjot eksplorasi gas di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Tiga sumber utama menjadi tumpuan untuk memasok gas di provinsi tersebut.
“Untuk sumber pasokannya, PGN saat ini memiliki beberapa opsi sumber pasokan gas untuk Jawa Tengah seperti Jimbaran Tiung Biru (JTB), Saka Muriah, dan LNG teluk Lamong,” kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk Syahrial Mukhtar Syahrial dalam keterangan tertulis, Jumat (16/4/2021).
Ia menjelaskan, untuk keseluruhan wilayah Jateng, potensi pasar masih dapat berkembang yakni demand terpusat di kawasan industri existing.
Baca Juga: Terlibat Sengketa Pajak, Nilai Aset dan Utang Meningkat, Pendapatan PGN Turun Rp3,8 T di 2020
Strategi penyaluran yang digunakan menggunakan beberapa moda yaitu gas pipa, Compresses Natural Gas (CNG), maupun Liquefied Natural Gas (LNG) menyesuaikan kebutuhan.
Dari sisi konsumen, ungkapnya, di Jawa Tengah banyak industri yang potensial menyerap gas bumi sebagai energi untuk produksi. Namun kendala infrastruktur atau pipanisasi menyebabkan supply gas bumi di Jawa Tengah menjadi tidak optimal.
“PGN telah memiliki infrastruktur Pipa Transmisi Gresik-Semarang (Gresem), serta alokasi pasokan gas yang dapat disalurkan untuk industri di Jawa Tengah. Penyaluran gas bumi bagi industri yang yang belum terjangkau jaringan pipa gas bumi dapat menggunakan moda CNG maupun LNG,” jelas Syahrial.
Saat ini PGN telah menyalurkan gas bumi ke 13 pelanggan industri komesial di Kawasan Industri Tambah Aji dan meluas ke Wijaya Kusuma melalui gas pipa dan CNG, menyalurkan gas bumi ke Pembangkit Tambak Lorok, serta melayani 7.093 rumah tangga. Secara keseluruhan, volume penyerapan gasnya mencapai 23,85 BBTUD.
Baca Juga: Ketika Mulan Jameela Cecar Dirut PGN soal Perpres Harga Gas, Tegang!
PGN pun melihat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang terus tumbuh dan makin banyak kawasan industri baru yang berkembang. Ada beberapa kawasan industri seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK) sebagai pasar potensial gas bumi.
Menurut dia, PGN berupaya agar pemenuhan kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah dapat terealisasi. Pipa Tranmisi Gresik-Semarang (Gresen) diestimasikan mampu menyalurkan gas bumi sekitar 400 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
PGN juga tengah menyelesaikan interkoneksi Pipa Gresem dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) untuk optimalisasi distribusi gas bumi khususnya sektor industri area Semarang dan Kendal.
Selain itu, PGN mengupayakan penyelesaian Pipa Jumper dari Tambak Lorok ke Tambak Rejo. Pipa ini diestimasikan selesai pada Triwulan II 2021.
Baca Juga: PGN Bakal Akuisisi Pertagas
Apabila sudah terhubung, gas bumi dari Lapangan Kepodang akan utilisasi didistribusikan ke pelanggan-pelanggan potensial di Jawa Tengah.
“Gas dari Lapangan Kepodang diharapkan dapat diutilisasi untuk membangkitkan SPBG Kaligawe, sehingga akan membuat penyaluran CNG di Jawa Tengah menjadi lebih efektif dan efisien. Selama ini kebutuhan CNG Jawa Tengah dipasok dari Jawa Timur,” paparnya.
Untuk memperkuat itu, pada Kamis (15/4/2021), secara virtual sudah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penyediaan Pasokan dan Infrastruktur Gas Bumi di Provinsi Jawa Tengah antara PGN dengan BUMD Jateng yakni PT Jateng Petro Energi.
Disaksikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, penandatanganan dilakukan Syahrial Mukhtar dan Direktur Utama PT Jateng Petro Energi (Perseroda) Muhammad Iqbal.
Baca Juga: Nelayan Ubah Rute Pelayaran akibat Pipa Gas Bocor di Banten
Seperti yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahwa kebutuhan gas bumi di Jawa Tengah saat ini cukup mendesak.
Jawa Tengah memiliki potensi geografis yang menguntungkan, diapit oleh dua provinsi besar yang kaya akan pasokan dan pasar gas. Selain itu, Jawa Tengah juga merupakan tujuan dari dua pipa transmisi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.