"Akan terjadi penyesuaian harga atau naik antara 5% hingga 8% tergantung jenis produknya, " ujar Andy.
Hal serupa juga diakui oleh manajemen PT Sharp Electronics Indonesia (SEID). Senior General Manager National Sales, Sharp Electronics Indonesia, Andri Adi Utomo mengatakan naiknya tarif jasa pelabuhan pasti sangat berat buat SEID selaku produsen barang elektronik di Indonesia.
"Walaupun sudah produksi lokal kami masih banyak mendatangkan komponen impor. Dampak sangat berat mengingat saat ini harga material mengalami kenaikan dan biaya pengiriman kontainer juga naik luar biasa," terang Andri.
Baca Juga: Cek Simulasi Tarif Listrik Rumah Tangga hingga Industri Jika Jadi Naik 1 Juli
Ia menyebut, pihaknya saat ini kena 3 dampak sekaligus. Mulai dari Ocean Freight yang mahal, material harga atau komponen yang naik, serta tarif pelabuhan yang juga naik.
Untuk menyiasatinya, SEID pun telah menaikkan harga secara bertahap. Adapun kenaikan harganya bervariasi dari 5% hingga 20% hampir di semua produk.
"Pastinya akan berdampak pada penjualan ditambah saat ini daya beli masyarakat belum kembali normal imbas pandemi corona, " tutur Andri.
Baca Juga: Wacana Tarif Listrik Naik Juli, GAPMMI: Industri Masih Berjuang untuk Survive
Pelindo II menaikkan tarif layanan di Pelabuhan Tanjung Priok mulai 15 April 2021.
Tarif Lo-Lo peti kemas berukuran 20 kaki yang sebelumnya Rp 187.500 per box menjadi Rp 285 500 per box. Sementara Lo-Lo untuk peti kemas 40 kaki akan menjadi Rp 428.250 per box dari sebelumnya Rp 281.300 box.
Adapun tarif dasar storage dari Rp 27.200 per box per hari untuk peti kemas 20 kaki menjadi Rp 42.500 per box per hari. Sedangkan untuk peti kemas 40 kaki yang sebelumnya Rp 54.400 per box per hari menjadi Rp 85.000 per box per hari.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.