2. Ongkos kirim online shopping
Karena ingin barang cepat sampai, kita sering memilih pengiriman barang ekspres yang tarifnya lebih mahal. Atau bahkan menggunakan jasa kirim ojek online yang tarifnya berkali-kali lipat agar barang sampai saat itu juga.
Jika hal itu dilakukan setiap membeli barang, tentu uang yang dikeluarkan untuk sekedar ongkos kirim jadi cukup besar.
3. Langganan fasilitas rumah
....yang tidak terpakai. Seperti langganan TV kabel pake lengkap tapi jarang ditonton, membeli paket telepon bulanan tapi lebih sering berkomunikasi lewat e-mail atau Whatsapp.
Baca Juga: Gaji Udah Cair Nih, Yuk Simak Tips Mengelola Gaji saat Pandemi
4. Langganan aplikasi berlebihan
Coba cek di gadget yang anda gunakan, ada berapa aplikasi yang serupa disitu? Lalu di antara semuanya, apakah ada yang menggunakan fitur premium berlangganan? Pengeluaran seperti itu sering tidak terasa, apalagi jika dibayarnya menggunakan kartu kredit.
5....dan berbagai pengeluaran lainnya
Misalnya jajan Rp 20.000-Rp 50.000, upgrade langganan atau ekstra kuota, biaya bank beda ATM atau transfer beda bank, tip dan hadiah yang tidak direncanakan
Menurut Prita Ghozie, cara paling efektif untuk menemukan latte factor adalah melacak pengeluaran. Bisa dicoba dengan membagi rekening untuk living, saving, playing. Sehingga nanti ketahuan di pos mana 'bocor halus' terjadi.
Baca Juga: China Takut Arus Modal Asing Masuk ke Dalam Negeri saat 'Bubble' Pasar Keuangan Dunia Pecah
Cobalah selama 1 bulan atau bahkan 3 bulan. Setelah diketahui, langkah selanjutnya adalah dengan membenahi.
"Sadar atas setiap keputusan dan aktivitas yang dilakukan dalam hal keuangan, akan mengubah kualitas hidup kita di masa depan," kata Prita.
"Memperhatikan kebocoran halus saat masih sedikit, akan mencegah kebocoran besar nantinya. Dan hal ini adalah salah satu kunci yang akan menjadi ban penyelamat saat masa sulit, " pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.