JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah berencana kembali mengizinkan wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Indonesia pada pertengahan tahun ini.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyambut baik rencana pembukaan akses wisman ke Indonesia. Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran mengatakan, rencana tersebut karena melihat adanya beberapa negara yang sudah membuka akses terhadap wisman.
Di sisi lain, PHRI sadar jika kebijakan ini akan diimplementasikan pada bukan Juni-Juli, industri pariwisata dan hotel masih membutuhkan waktu untuk mendatangkan wisman dalam jumlah signifikan.
"Butuh waktu 3 sampai 6 bulan untuk menarik wisman lagi dan membuat mereka mengetahui kalau kita membuka akses internasional, banyak juga negara yang masih melarang masyarakatnya bepergian keluar negeri," kata Maulana seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (25/03/2021).
Baca Juga: Pemprov Bali: Kami Siap untuk Travel Corridor Bali-China
Sementara itu, CEO PT Dafam Hotel Management Andhy Irawan mengatakan, hal ini akan mempercepat peningkatan okupansi perhotelan di Indonesia.
DHM akan memperketat dan memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan baik di tiap jaringan hotel milik perusahaan. Andhy optimistis sektor perhotelan akan bangkit. Bulan ini saja, ada kenaikan okupansi hotel DHM sebanyak 20%.
"Jumlah tersebut memang banyak disumbang dari turis domestik. Namun demikian, itu tidak terlalu signifikan," ujar Andhy seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Rencana dibolehkannya kembali wisman masuk ke Indonesia, juga menjadi angin segar bagi para agen wisata.
Baca Juga: Pandemi Belum Berakhir, Banyak Pelaku Pariwisata Berjualan Di Pinggir Jalan
Corporate Secretary PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) Anastasia Xenia berharap, dengan implementasi ini keadaan mulai menemukan titik terang sehingga industri pariwisata dapat memasuki fase recovery.
"Dengan dibukanya Bali tentunya membawa angin segar bagi pilar bisnis kami di sektor inbound atau jasa pariwisata yang khusus menangani wisman yang datang ke Indonesia," jelas Anastasia.
Anastasia melanjutkan, pilar bisnis inbound PANR, yakni PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) sudah siap untuk menyambut pembukaan kembali Bali bagi wisman di bulan Juni atau Juli mendatang.
Seiring dengan sudah dikantonginya sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) sesuai standar Kemenparekraf.
Baca Juga: Bukan Jakarta, Persentase Penduduk Miskin Terendah Ada di Bali
"Kami berharap pembukaan Bali ini betul-betul dapat terealisasi dan vaccine passport untuk wisman juga dapat terimplementasi dengan cepat sehingga dapat mendorong kunjungan wisman yang hendak berlibur ke Indonesia," tambahnya.
Pembukaan kembali pariwisata Indonesia untuk wisman akan dilakukan skema Free COVID Corridor. Rencananya, negara pertama yang akan dibuka akses turisnya lewat travel Corridor adalah China.
Program tersebut adalah usulan dari pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Nantinya lokasi wisata yang dibuka adalah zona hijau Covid-19, seperti Ubud dan Nusa Dua.
Baca Juga: Momen Kadis Pertanian Kota Solo Bingung Diutus Gibran ke Acara Pariwisata: Tiba-Tiba Diberi Tugas
Rencana itu juga sangat tergantung pada upaya penanganan COVID-19 di Bali. Jika kasus Covid di Bali semakin menurun, pemerintah pusat bisa mengizinkan travel Corridor di Bali dipercepat.
China menjadi negara pertama yang ditargetkan dalam travel corridor, karena dianggap sukses menjalankan vaksinasi di negaranya dan telah keluar dari status pandemi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.