Dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif di akhir tahun, lanjut Sri Mulyani, maka pertumbuhan ekonomi juga bakal negatif pada kuartal III dan IV.
Sebelumnya, bendahara negara itu selalu optimistis pada kuartal IV perekonomian masih bisa tumbuh positif.
Meski, pemerintah masih mengupayakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV mendatang bisa mendekati 0.
"Ini artinya negatif teritori kemungkinan akan terjadi pada kuartal III dan juga masih akan berlangsung kuartal IV, yang kita upayakan untuk bisa dekati 0 atau positif," terangnya.
"Semua forecast ini bagaimana perkembangan kasus Covid-19 dan memengaruhi pertumbuhan ekonomi," sambung mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.
Baca Juga: Kuartal III Ekonomi Diprediksi Minus 2, Sri Mulyani: Jika Resesi Tak Berarti Kondisi Gawat
Sri Mulyani lantas memerinci berdasarkan komponen pendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan negatif di kuartal III yaitu minus 3,0 persen hingga minus 1,5 persen.
Sebelumnya di kuartal II, konsumsi juga minus 5,6 persen.
Hanya komponen konsumsi pemerintah yang diperkirakan masih positif 9,8 persen hingga 17 persen di kuartal III.
Sebelumnya di kuartal II, konsumsi pemerintah minus 6,9 persen. Investasi diperkirakan minus 8,5 persen hingga minus 6,6 persen di kuartal III.
Begitu juga dengan ekspor yang diperkirakan minus 13,9 persen hingga minus 8,7 persen. Impor juga diperkirakan minus 26,8 persen hingga minus 16 persen.
Baca Juga: Hindari Resesi, Presiden Jokowi Minta Pemda Belanja
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.