Tak hanya itu, Ahok bahkan mengungkap selain direksi, komisaris pun rata-rata merupakan titipan para kementerian-kementerian terkait.
Baca Juga: Ahok Tentang Jakob Oetama: Pernah Merasakan Nasihat Beliau dalam Tegakkan Kebenaran dan Keadilan
Ahok juga mempermasalahkan soal pencopotan jabatan di perusahaan BUMN. Tapi bukan karena jabatan yang ia soroti, tetapi karena masalah gaji.
Ahok menyebut sejumlah orang di PT Pertamina (Peesero) yang telah dicopot dari jabatannya, tetap memiliki gaji besar sesuai jabatan awal.
Ahok mencontohkan untuk jabatan direktur utama anak perusahaan Pertamina dengan gaji Rp100 juta lebih dicopot.
"Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan anda kan," ujarnya.
Baca Juga: Peruri Minta Rp 500 Miliar, Ahok: Sama Saja Sudah Dapat Uang Pertamina Enggak Mau Kerja Lagi
"Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta. Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih."
Ahok mengatakan, sistem di Pertamina yang demikin akan dia ubah. Selain itu, dia pun akan memotong birokrasi soal pangkat. Nantinya, sistem pangkat akan melalui jalur lelang terbuka.
Menurut Ahok, Indonesia membutuhkan seorang pekerja yang jujur. Dia berharap, Indonesia memiliki ladang yang siap untuk ditaburkan benih-benih yang baik.
"Yang utama adalah jujur karena kejujuran dan loyalitas itu tidak ada sekolahnya. Kalau kamu punya itu, kamu sampai tua pun tidak mungkin suci," kata Ahok.
Baca Juga: Ahok Kesal Pertamina Utang 16 Miliar Dollar AS Tapi Masih Cari Pinjaman: Otaknya Minjam Duit Terus
"Kita berdoalah supaya di Indonesia itu ladangnya bisa siap untuk benih-benih baik ditaburkan."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.