Kompas TV internasional kompas dunia

Rapat Keuangan G20 Bali Tidak Hasilkan Kesepakatan, Indonesia akan Keluarkan Pernyataan Tuan Rumah

Kompas.tv - 17 Juli 2022, 06:50 WIB
rapat-keuangan-g20-bali-tidak-hasilkan-kesepakatan-indonesia-akan-keluarkan-pernyataan-tuan-rumah
Pejabat tinggi keuangan dari Kelompok 20 menghadiri hari kedua Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, pada Sabtu, 16 Juli 2022. (Sumber: Sonny Tumbelaka/Pool via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

BANGKOK, KOMPAS.TV - Para pemimpin keuangan Kelompok 20 ekonomi terkaya dan terbesar G20 sepakat pada pertemuan di pulau resor Indonesia Bali minggu ini tentang perlunya bersama-sama mengatasi penyakit global seperti inflasi dan krisis pangan. Namun pertemuan ini gagal menjembatani perbedaan atas perang di Ukraina.

Sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia berusaha untuk menjembatani perpecahan antara anggota G20 atas invasi Rusia, tetapi permusuhan atas konflik itu terbukti, bahkan ketika para menteri keuangan dan kepala bank sentral sepakat tentang tantangan global lainnya yang telah diperburuk oleh perang.

Semua yang terlibat sepakat pertemuan itu berlangsung "dalam situasi yang sangat menantang dan sulit karena ketegangan geopolitik," kata Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Sabtu (15/7/2022).

Dia mengatakan para delegasi "menyatakan simpati bahwa Indonesia harus mengelola situasi ini."

Indrawati dan Gubernur Bank Sentral Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Indonesia nantinya akan merilis pernyataan ketua G-20 yang akan mencakup dua paragraf yang menjelaskan area di mana para peserta gagal menyepakatinya.

Masih ada persoalan yang tidak bisa didamaikan. "Karena mereka ingin menyampaikan pandangannya terkait perang," kata Sri Mulyani Indrawati.

Dalam pernyataan, "Terkait perang masih ada pandangan yang berbeda di dalam G20," katanya.

Baca Juga: G20 Bahas Krisis Pangan & Energi Dunia, Sri Mulyani: Akhir 2022 Harga Pangan Bisa Naik 20 Persen!

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, kiri, berbicara dengan Presiden Bank Pembangunan Islam Muhammad Sulaiman Al Jasser saat menghadiri hari kedua Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, pada Sabtu, 16 Juli 2022. (Sumber: Sonny Tumbelaka/Pool via AP)

Indrawati menguraikan berbagai bidang di mana para anggota setuju, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan ketahanan pangan, untuk mendukung penciptaan mekanisme pendanaan untuk kesiapsiagaan pandemi, pencegahan dan tanggapan, bekerja menuju kesepakatan pajak global dan memfasilitasi pembiayaan transisi menuju energi yang lebih bersih untuk mengatasi perubahan iklim.

"Kemajuannya lebih dari yang diharapkan," kata Warjiyo.

Dengan inflasi yang mencapai level tertinggi empat dekade — harga konsumen AS naik 9,1% pada bulan Juni — Warjiyo mengatakan para peserta "berkomitmen kuat untuk mencapai stabilitas harga."

"Ada komitmen di antara G-20 untuk mengalibrasi kebijakan ekonomi makro dengan baik untuk mengatasi inflasi dan perlambatan pertumbuhan," katanya.

Pertemuan di Bali mengikuti pertemuan para menteri luar negeri G-20 awal bulan ini yang juga gagal menemukan titik temu atas perang Rusia di Ukraina dan dampak globalnya.

Selama pembicaraan yang dimulai Jumat, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengutuk Moskow karena nyawa yang hilang dan korban manusia dan ekonomi yang berkelanjutan yang disebabkan oleh perang di seluruh dunia.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x