Big Data Dapat Prediksi Kecenderungan Masyarakat, Berguna di Sektor Kesehatan hingga Ekonomi Digital
Internet | 26 Februari 2022, 09:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Big data dapat memprediksi kecenderungan masyarakat, termasuk pada sektor kesehatan, pendidikan, dan penguatan ekonomi digital.
Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif saat penandatanganan kerja sama dengan Binokular Media Utama di Ruang Rapat Lt 11 Kantor APJII, Gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Big data, kata dia, pada dasarnya merupakan pengembangan dari database pada umumnya. Perbedaannya, volume big data jauh lebih besar dan jenis datanya sangat variatif.
"Big data bisa memprediksi kecenderungan masyarakat. Dengan big data, misalnya, kita bisa tahu masyarakat Jakarta sedang terkena flu,” kata Arif dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (26/2/2022).
Baca Juga: Cegah Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme, OJK Gunakan Big Data dan Artificial Intelligence
“Karena itu bisa kita manfaatkan untuk kesehatan. Bisa juga kita maksimalkan untuk pendidikan, dan yang paling penting untuk penguatan ekonomi digital dan pemberdayaan UMKM," imbuhnya.
Pengertian sederhana big data, menurut Arif, adalah sekumpulan data bervolume sangat besar yang terdiri dari data yang terstruktur (structured), semi terstruktur (semi-structured) dan tidak terstruktur (unstructured) yang volumenya terus berkembang seiring jalannya waktu.
Arif juga menjelaskan, kerja sama APJII dan Binokular Media Utama bertujuan untuk menguatkan industri big data di Indonesia.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Ketua APJII Muhammad Arif dan Sapto Anggoro, CEO Binokular Media Utama.
Dalam perjanjian ini, kedua pihak bersepakat memperkenalkan kepada masyarakat lebih luas terkait manfaat big data di internet untuk kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga untuk kepentingan komersial dan pemasaran.
“MoU ini sebagai langkah awal kerja sama yang efektif dan efisien serta berkesinambungan, agar masyarakat lebih dekat dengan apa itu big data,” ujar Arif.
“Internet menyediakan data luar bisa besar untuk kemaslahatan masyarakat, kita perlu mengelola ini agar benar-benar bisa dimanfaatkan dengan baik," sambungnya.
Sementara itu, Sapto Anggoro menyatakan, Binokular sejauh ini memanfaatkan big data untuk kebutuhan riset, monitoring pemberitaan, dan konsultansi media.
Baca Juga: Menkominfo Dorong Pers Gunakan Teknologi Big Data, AI hingga Metaverse
“Kerja sama dengan APJII ini membuka jalan untuk kepentingan yang lebih luas," kata Sapto.
Dia berharap, kerja sama tersebut dapat lebih membuka mata masyarakat dan pemangku kebijakan tentang pentingnya big data.
"Big data ini terkait juga dengan kedaulatan bangsa. Kalau kita bisa maksimalkan pemanfaatannya, tidak hanya dieksploitasi pihak asing, niscaya kita bisa membantu banyak sektor penting untuk maju," kata Arif.
“Kolaborasi ini penting sekali supaya ada banyak hasil positif bagi kemajuan internet di Indonesia.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV