> >

Mewujudkan Metaverse di Indonesia Perlu Waktu Lama, Ini Alasannya

Internet | 21 Januari 2022, 17:41 WIB
Ilustrasi metaverse yang merupakan visi misi baru Mark Zuckerberg untuk Facebook. (Sumber: Kompas.com)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Metaverse menjadi salah satu buzzwords terbesar di dunia teknologi pada tahun ini. Metaverse kerap dilontarkan sejumlah tokoh penting yang membuat kata ini ramai diperbincangkan masyarakat.

Sebut saja, pidato pembukaan Presiden Jokowi yang  menyebutkan lewat metaverse, mengaji dan berdakwah akan dapat dilakukan di dunia virtual. 

Kemudian Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate yang menyinggung potensi berkembangnya metaverse karena keunggulan nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal, hingga Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang sedang dengan serius membangun ibu kota negara virtual Indonesia melalui metaverse untuk mengakomodasi kebutuhan di tengah perkembangan zaman. 

Lantas, apa sebenarnya metaverse? Secara ringkas, metaverse adalah dunia virtual dapat dimasuki dan mencakup beragam infrastruktur dan aspek digital yang memungkinkan orang-orang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dalam bentuk avatar.

Baca Juga: Serius Masuk Metaverse, Microsoft Akuisisi Pengembang Gim Call of Duty Rp990 Triliun!

Adapun beberapa games online yang menggunakan konsep cara kerja metaverse, seperti Roblox, SecondLife, Minecraft yang dimainkan dengan cara membangun kota sendiri dan terdapat avatar di dalamnya, bentuk manusia secara digital. 

“Namun, masih perlu waktu untuk mewujudkan metaverse di Indonesia,” ujar peneliti Center for Digital Society (CfDS) UGM Dewa Ayu Diah Angendari, dalam siaran persnya, Jumat (21/1/2022).

Ada sejumlah alasan yang mendasari pemikirannya soal metaverse butuh waktu lebih lama untuk terwujud di Indonesia. Pertama, privasi data yang masih menjadi permasalahan yang sering terjadi di Indonesia ditandai dengan seringnya terjadi kebocoran data pribadi masyarakat.

Kedua, dibutuhkan infrastruktur yang lebih baik, terutama di jaringan internet 5G sedangkan pengadopsian 5G di Indonesia masih terbatas.

Ketiga, mahalnya harga VR dan AR, alat yang dibutuhkan untuk membuat fundamental dari metaverse. 

Baca Juga: 4 Koin Metaverse di Bawah $1 yang Bisa Hasilkan Cuan di 2022

Menurut Diah, visi pembangunan metaverse dan hadirnya beberapa isu potensial ini dapat dijadikan alarm bagi Indonesia terkait sederet perkerjaan rumah, seperti transformasi digital, literasi digital, perlindungan data, serta peningkatan kapasitas dan pengetahuan di bidang teknologi digital.

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU