Gim Baru Amazon 'New World' Resmi Dirilis, Setengah Juta Pemain Bergabung di Hari Pertama
Games | 29 September 2021, 16:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Perusahaan raksasa Amazon yang sukses dalam berbagai industri seperti buku, belanja, hingga film telah resmi meluncurkan gim "New World" pada Selasa (28/9/2021) setelah setahun penundaan.
Gim "New World" merupakan gim multipemain online di mana pemain bergabung dengan faksi, melawan monster, bertarung satu sama lain, dan menjajah pulau fiksi di Samudra Atlantik.
Versi beta yang telah diluncurkan sebelumnya, berhasil meraih ulasan positif dari para pemain. Kini, gim MMORPG tersebut sudah bisa dimainkan melalui komputer.
Baca Juga: Buruan Instal! Ini Spesifikasi Minimum dan Link Download Free Fire Max
Wakil Presiden Amazon Games, Christoph Hartmann sangat optimis bahwa "New World" ini akan sukses mendominasi pasar gim.
“New World harus menjadi game terobosan kami, tidak diragukan lagi,” kata Christoph Hartmann, dikutip dari Seattle Times, Rabu (29/9/2021).
Pencapaian terbesar Amazon di industri game sejauh ini adalah akuisisi Twitch, situs video streaming langsung, yang dibeli perusahaan pada tahun 2014 dengan harga sekitar $1 miliar.
Amazon juga telah maju dengan layanan berlangganan game baru, yang disebut Luna, dan baru-baru ini mengumumkan studio pengembangan baru di Montreal.
Namun, di balik peluncuran gim besar Amazon ini, sempat diwarnai oleh antrean panjang pemain yang ingin segera memasuki gim "New World" di hari pertama.
Baca Juga: Beda dengan Game MOBA Lain, Ini 7 Fakta Seputar Pokemon Unite
Pasalnya, kapasitas peluncuran untuk setiap server dilaporkan telah dibatasi pada 2.000 pemain. Bagi mereka yang cukup beruntung untuk masuk ke dalam antrean, waktu tunggu yang diantisipasi diukur dalam hitungan hari, bukan jam.
Dilaporkan pada hari pertama peluncuran, sudah ada 600.000 pemain yang mendaftar dan membayar. Edisi standar gim ini tersedia seharga $39,99 USD, sedangkan versi deluxe dapat dibeli seharga $49,99 USD.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Seattle Times