> >

Tak Hanya Clubhouse, Ini 5 Aplikasi Jejaring Sosial yang Berbasis Audio

Aplikasi | 18 Februari 2021, 19:45 WIB
Aplikasi Clubhouse terancam diblokir Kominfo. (Sumber: Unsplash/Dmitry Mashkin)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Aplikasi jejaring sosial berbasis audio bernama Clubhouse kini ramai menjadi sorotan publik.

Terlebih, usai CEO Tesla Elon Musk menunjukkan aplikasi tersebut di kanal YouTube, Clubhouse semakin populer.

Aplikasi asal Amerika Serikat ini dikembangkan oleh Alpha Exploration Co dan rilis pada Maret 2020 lalu.

Sayangnya, Clubhouse hanya tersedia bagi pengguna iPhone. Pihak pengembang menyebutkan akan segera meningkatkan Clubhouse agar bisa diakses oleh pengguna Android.

Aplikasi yang berbasis audio ternyata tak hanya Clubhouse, ada sejumlah aplikasi serupa yang saling bersaing untuk menarik penggunanya.

Apa saja? Simak ulasannya, dirangkum dari Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Baca Juga: Waspada, Clubhouse Punya Potensi Langgar Keamanan Privasi Pengguna

1. Discord

Aplikasi berbasis audio yang satu ini pada mulanya digunakan oleh para gamers untuk saling mengobrol. Sejak dirilis pada 2015 lalu, Discord mulai banyak digunakan oleh komunitas di dunia maya.

Discord juga akan melakukan promosi ulang dengan membuat aplikasi tersebut sebagai tempat untuk mengobrol.

Serupa dengan Clubhouse, Discord juga menyediakan fitur channel atau saluran terpisah sesuai topik yang diminati penggunanya. Tak terbatas pada suara, Discord juga memungkinkan penggunanya berkomunikasi melalui pesan teks.

Aplikasi ini juga sudah tersedia bagi pengguna iOS, Android, Windows, hingga Linux.

2. Spoon

Spoon merupakan aplikasi jejaring sosial yang berbasis radio. Dirilis oleh MYKOON di Korea Selatan pada 2013 lalu.

Melalui Spoon, pengguna dapat membuat siaran, mendengarkan siaran orang lain dan berkomunikasi dengan pengguna lain lewat pesan suara.

Baca Juga: Aplikasi Clubhouse Dapat Kucuran Dana Segar

3. Wavve

Wavve merupakan aplikasi yang pada mulanya dibuat untuk para pekerja musik, musisi maupun podcaster.

Untuk musisi, Wavve bisa digunakan untuk mengunggah musik dan album artwork menjadi video dengan animasi. Sementara untuk podcaster, Wavve bisa digunakan untuk mengubah klip audio dari podcast menjadi video yang bisa dibagikan di berbagai sosial media.

4. Twitter Audio Space

Twitter juga memiliki versi beta dari Audio Space yang diumumkan Desember 2020 lalu, dimana penggunanya dapat bergabung dalam ruang virtual dan berkomunikasi melalui pesan suara.

Audi Space saat ini masih dalam versi beta dan akan diluncurkan secara resmi di tahun 2021 ini.

Baca Juga: Belum Terdaftar di Indonesia, Aplikasi Clubhouse Terancam Diblokir Kominfo

5. Riffr

Mengadaptasi dari konsep podcast, aplikasi berbasis audio ini merupakan jejaring sosial untuk micro-podcast.

Riffr mengajak penggunanya untuk membuat podcast yang singkat, ringkas dan baik yang nantinya akan diunggah ke feed pengguna.

Mini-podcast yang diusung oleh Riffr ini memungkinkan penggunanya untuk membuat podcast berdurasi lima detik hingga tiga menit.

Pengguna bisa mencari topik, isu maupun opini yang ingin didengarkan, sembari membangun komunitas.

Kini, aplikasi Riffr dapat digunakan di platform Ios dan Android.

Penulis : Fiqih-Rahmawati

Sumber : Kompas TV


TERBARU