> >

Mengapa Kantuk Menyerang setelah Makan? Begini Tips Mencegahnya

Sains | 21 Desember 2023, 07:20 WIB
Ilustrasi kenapa mengantuk setelah makan. (Sumber: ReSplash/Miikka Luotio)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap hari, kita menghadapi momen di mana rasa kantuk tiba-tiba menyergap setelah menikmati hidangan makan siang atau malam.

Fenomena ini umumnya dianggap sebagai respons alami tubuh terhadap proses pencernaan makanan.

Namun, tahukah Anda mengapa tubuh kita cenderung merasa mengantuk setelah makan?

Perasaan kantuk yang muncul pasca-makan dikenal sebagai Postprandial Somnolen atau secara informal disebut sebagai "koma makanan," seperti yang dikutip dari Sleep Foundation, Senin (4/12/2023).

Para peneliti belum sepenuhnya memahami mengapa orang sering mengalami keletihan setelah makan.

Penelitian menunjukkan bahwa berbagai faktor, seperti fluktuasi protein seluler tertentu, hormon, aliran darah, bahan kimia otak, peradangan, dan ritme sirkadian tubuh dapat memengaruhi tingkat energi pasca-makan.

Porsi makan yang lebih besar cenderung menjadi pemicu kantuk, sementara komposisi makanan juga dapat berpengaruh.

Penelitian menemukan bahwa makanan dengan tinggi lemak, karbohidrat, atau kalori dapat meningkatkan kecenderungan merasa ngantuk.

Baca Juga: Cara Melihat Hujan Meteor Geminid di Indonesia, Malam Ini Puncaknya

Meskipun demikian, mengidentifikasi penyebab pasti dari kantuk postprandial dapat menjadi tugas yang sulit.

Terdapat berbagai alasan potensial mengapa rasa ngantuk muncul setelah makan, dan faktor-faktor tersebut dapat bervariasi antara individu dan jenis makanan yang dikonsumsi.

Dilansir dari Verywell Health, konsumsi makanan tertentu dapat menyebabkan kelelahan pasca-makan.

Mengonsumsinya sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur malam, tetapi jika dikonsumsi saat makan siang, mungkin akan menyebabkan keinginan untuk tidur siang di bawah meja.

Berikut adalah beberapa nutrisi penyebab kelelahan dan makanan yang mengandungnya:

Baca Juga: Partikel Amaterasu Terdeteksi Jatuh ke Bumi, Peneliti Kebingungan dari Mana Asalnya

1. Melatonin
Melatonin adalah hormon yang dihasilkan oleh otak sebagai respons terhadap kegelapan, mendorong relaksasi pikiran dan tubuh serta menyebabkan rasa ngantuk.

Makanan dengan kandungan melatonin tinggi meliputi jelai, jagung, cranberry, mentimun, telur, jamur, gandum, kacang pistasi, beras, ikan salmon, stroberi, dan ceri asam.

2. Triptofan
Triptofan, sebagai asam amino, juga dapat memicu rasa kantuk karena tubuh mengubahnya menjadi serotonin dan kemudian menjadi melatonin.

Sumber makanan tinggi triptofan termasuk ayam, putih telur, ikan, susu, biji bunga matahari, kacang-kacangan, biji labu, biji wijen, kacang kedelai, dan daging kalkun.

Baca Juga: Jonathan, Si Kura-Kura Tertua di Dunia yang Sekarang Berusia 191 Tahun

3. Karbohidrat
Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya karbohidrat, terutama yang memiliki indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan kelelahan setelah makan karena fluktuasi kadar gula darah.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi melibatkan roti putih, sereal instan, kentang, gula, semangka, dan nasi putih.

4. Lemak
Konsumsi lemak tinggi, terutama lemak jenuh dan trans, juga dapat meningkatkan kelelahan di siang hari.

Makanan tinggi lemak yang tidak sehat melibatkan produk makanan yang dipanggang, daging sapi, mentega, keju, krim, unggas berdaging gelap, makanan yang digoreng, es krim, daging domba, lemak babi, dan minyak sawit serta minyak inti sawit.

Tips Hindari Rasa Ngantuk setelah Makan

Kendati memiliki banyak faktor dan tidak selalu bisa dihindari sepenuhnya, namun ada sejumlah langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi rasa kantuk setelah makan: 

Baca Juga: BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem: Hujan Lebat di 33 Wilayah pada 25-27 November 2023, Ada 5 Pemicu

  • Pemilihan makanan yang seimbang sangat krusial. Hindari konsumsi makanan tinggi karbohidrat atau protein yang dapat memicu fluktuasi gula darah, dan pastikan untuk menjaga kadar adenosin.
  • Memastikan tidur yang cukup di malam hari merupakan faktor kunci dalam mengelola rasa kantuk pasca-makan siang. Kurang tidur dapat meningkatkan rasa kantuk, dan gangguan tidur seperti sleep apnea dapat memperburuk kondisi tersebut.
  • Menyapa sinar matahari juga memiliki dampak positif. Paparan sinar matahari memengaruhi ritme sirkadian, dan cahaya terang setelah makan siang dapat membantu mengatasi penurunan energi di sore hari.
  • Olahraga teratur juga merupakan kebiasaan sehat yang dapat memperbaiki kualitas tidur. Meskipun bermanfaat, perlu diperhatikan waktu berolahraga agar tidak terlalu dekat dengan waktu tidur, karena hal tersebut dapat menyulitkan proses tidur.
  • Bagi yang merasa butuh penyegaran, tidur siang selama 10 hingga 20 menit bisa menjadi pilihan. Namun, disarankan untuk menghindari tidur lebih dari 20 menit, karena hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan tidur pada malam hari.

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU