> >

Waspada! Supermoon Malam Ini Berpotensi Tingkatkan Gelombang Air Laut hingga Banjir Rob di Indonesia

Sains | 1 Agustus 2023, 18:18 WIB
Ilustrasi supermoon. Peneliti BRIN dan BMKG menyebut fenomena supermoon 1 Agustus 2023 berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di Indonesia. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Clara Yono Yatini mengungkapkan bahwa fenomena supermoon malam ini, Selasa (1/8/2023), dapat memicu peningkatan air pasang di laut.

Supermoon merupakan fenomena alam yang terjadi ketika Bulan berada pada jarak yang paling dekat dengan Bumi. Sebab, lintasan Bulan mengelilingi Bumi tidak bulat sempurna, melainkan lonjong.

Lintasan ini berbentuk lonjong karena banyaknya gaya pasang surut atau gravitasi yang menarik Bulan. 

Jarak Bulan yang lebih dekat dengan Bumi membuatnya terlihat lebih besar sehingga cahaya yang dipancarkan pun akan tampak lebih terang.

Cahaya lebih terang pada supermoon juga terjadi karena Bulan tepat berseberangan dengan Matahari dan seluruh permukaan yang menghadap Bumi akan memantulkan sinar matahari.

Munculnya fenomena supermoon ini disebabkan karena dua faktor pendukung, yaitu perigee (jarak terdekat Bulan dengan Bumi) dan fase purnama.

Baca Juga: Hari ini Ada Fenomena Supermoon di Indonesia, Bisa Dilihat Jam Berapa?

Dampak supermoon terhadap gelombang laut

Clara menyebut, supermoon tidak akan menimbulkan efek berbahaya bagi Bumi. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan pada pasang surut air laut saat supermoon. 

"Dampaknya mungkin hanya di ketinggian air pasang. Saya kurang tahu seberapa besar kenaikannya, tapi mungkin tidak terlalu signifikan," jelasnya, Senin 3 Juli 2023 dilansir dari Kompas.com.

Pada saat-saat tersebut, kata Clara, Bulan dan Matahari akan membentuk satu garis dengan Bumi, sehingga efek pasang surutnya akan saling melengkapi. 

Saat Bulan berada pada posisi paling dekat dengan Bumi, tarikan gravitasinya berada di puncak tertinggi dan menyebabkan pasang perigean yang lebih tinggi dari biasanya.

Senada, Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, Kurniaji, juga mengatakan bahwa fenomena supermoon bisa menyebabkan air pasang maksimum di sejumlah wilayah pesisir.

Baca Juga: Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon 1 Agustus 2023, tanpa Perlu Alat Bantu

"Sesuai informasi yang kami terima dari Stamar Tanjung Priok bahwa terkait dengan fenomena supermoon yang akan berlaku pada 1 Agustus 2023 serta king tide pada periode 30 Juli - 3 Agustus 2023, maka akan berdampak pada kemungkinan timbulnya pasang maksimum di beberapa wilayah pesisir," ujar Kurniaji, Selasa (1/8/2023).

Selain pasang air laut, Kurniaji juga menyebut fenomena supermoon berpotensi mengakibatkan banjir rob.

"Jika disertai dengan gelombang tinggi, pasang maksimum air laut ini akan berpotensi mengakibatkan banjir rob di wilayah pesisir pantai," jelasnya.

"Apabila terjadi hujan lebat dan cuaca buruk, maka air akan sulit untuk surut dan mengakibatkan banjir yang berkelanjutan," imbuhnya.

Meski belum ada laporan banjir rob dari masyarakat di sejumlah daerah, ia menyebut BMKG wajib menyampaikan potensi-potensi dampak supermoon terhadap ketinggian air laut.

"Prinsipnya lebih baik disampaikan walaupun salah daripada terjadi tapi dari BMKG tidak ada info apa-apa," ujarnya dilansir dari Bangkapos.com.

Sebab, sambung dia, sesuai analisis yang telah dilakukan pihaknya, ada kombinasi dari supermoon dan king tide yang terjadi bersamaan malam ini.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, Tribunnews


TERBARU