Diduga Jadi Penyebab Gangguan Layanan BSI, Apa Itu Ransomware?
Teknologi | 13 Mei 2023, 15:20 WIBSehingga mau tidak mau, korban akan dimintai uang tebusan oleh pelaku kejahatan siber tersebut untuk bisa kembali mengakses data miliknya.
Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan, ransomware sangat sulit dilawan oleh antivirus.
Pasalnya, malware saat ini 'dibungkus' dengan berbagai macam teknik kompilasi yang berbeda-beda.
"Perubahan coding yang diubah sedikit saja sudah akan membuat malware tidak terdeteksi," kata Alfons, Rabu (10/5/2023), dikutip dari Kompas.com.
Karena alasan itulah, mengandalkan perlindungan antivirus dari merek apa pun tidak dapat menjamin sistem terlindungi dari serangan ransomware.
"Tidak ada satu pun antivirus di dunia yang berani memberikan jaminan bahwa sistem yang dilindunginya akan 100 persen aman," papar Alfons.
Diberitakan sebelumnya, layanan perbankan BSI baik ATM maupun mobile banking (m-banking), mengalami gangguan sejak Senin (8/5) hingga Kamis (11/5).
BSI pun telah meminta maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI, sekaligus menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.
Sementara itu, terkait serangan ransomware, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi menuturkan masih dilakukan penelusuran terkait hal itu.
"Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik," kata Hery, Rabu (10/5).
Baca Juga: Ransomware Lockbit 3.0 Ancam BSI, Beri Tenggat Waktu 72 Jam untuk Negosiasi
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Kompas.com