Niat Puasa Qada Ramadan dan Puasa Tasua serta Asyura 2024, Bolehkah Digabung?
Beranda islami | 16 Juli 2024, 10:05 WIBSementara pendapat kedua menurut Imam Abu Makhramah mengikuti pendapat Imam as-Samhudi menyatakan penggabungan dua niat puasa wajib dan sunah dalam satu kali pelaksanaan justru membuat puasa ini tidak sah.
Baca Juga: Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2024, Ada Perbedaan NU, Muhammadiyah dan Pemerintah
Seperti tidak sahnya niat salat zuhur dan sunah ba'diyahnya dalam satu pekerjaan salat.
Bahkan lebih dari itu, beliau menyatakan puasa sunah tidak sah jika masih memiliki tanggungan qadha Ramadan.
Sementara itu, merujuk pendapat Imam Ibnu Hajar Al-Haitami (wafat 974 H), yang harus lebih didahulukan dalam hal ini adalah qada puasa Ramadan, bukan puasa sunah.
Bahkan makruh hukumnya jika orang melakukan puasa sunah sebelum mengganti puasa Ramadan.
Niat Puasa Qada Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah Swt.
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, islam.nu.or.id