> >

7 Keutamaan Bulan Zulhijah, Puasa Tarwiyah dan Arafah 2024, Dikabulkan Doa dan Diampuni Dosa 1 Tahun

Beranda islami | 8 Juni 2024, 05:30 WIB
Ilutrasi. Keutamaan bulan Zulhijah, puasa Arafah dan Tarwiyah 2024 (Sumber: mohamed_hasan/pixabay)

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim).

4. Hari Pembebasan dari Api Neraka

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan hari arafah dalam sabdanya:

 مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ ‏‏عَرَفَةَ (رواه مسلم

 Artinya: “Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba dari neraka sebanyak yang Ia bebaskan pada hari Arafah” (HR Muslim)

Baca Juga: Jadwal Puasa Zulhijah 2024: Arafah, Tarwiyah dan Ayyamul Bidh Beserta Niatnya

5. Dikabulkannya Doa

Hari Arafah juga adalah hari mustajabnya doa sebagaimana disabdakan oleh Baginda Nabi SAW:

 ‏‏أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ ‏‏عَرَفَةَ ‏‏وَأَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ ‏لَا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ (رواه الإمام مالك

 Artinya: “Doa yang paling utama adalah doa pada hari arafah dan sebaik-baik yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah kalimat tauhid, yaitu ‏لَا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ” (HR Imam Malik)

6. Hari Paling Dibenci Syaitan

Melansir NU Online, pada hari Arafah, begitu banyak pengampunan dosa dan rahmat yang Allah anugerahkan kepada para hamba-Nya. Hal-hal semacam ini tentu sangat dibenci oleh syetan.

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Malik dalam al-Muwaththa’, Rasulullah SAW bersabda:

 ‏ مَا رُؤِيَ الشَّيْطَانُ يَوْمًا هُوَ فِيْهِ أَصْغَرُ، وَلَا أَدْحَرُ وَلَا أَحْقَرُ، وَلَا أَغْيَظُ مِنْهُ فِي يَوْمِ عَرَفَةَ (رواه الإمام مالك

 Artinya: “Tidaklah setan terlihat lebih terhina, lebih terusir, lebih ternista dan lebih marah kecuali pada hari arafah.” (HR Imam Malik)

 7. Dikabulkannya Doa pada Malam Iduladha

Salah satu malam yang mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah malam Iduladha, sebagaiman hal itu ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm:

 بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

 Artinya: “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam jum'at, malam hari raya Iduladha, malam hari raya Idul Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya'ban.”

Selain melaksanakan ibadah puasa sebelum Iduladha, ada baiknya kita juga melaksanakan amalan-amalan shaleh lainnya seperti berdzikir, sholawat, dan sedekah. Wallahu a lam bishawab.

Penulis : Dian Nita Editor : Vyara-Lestari

Sumber : nu.or.id, muhammadiyah.or.id, baznas.go.id


TERBARU