> >

Muhammadiyah Umumkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024, Kampanyekan Kalender Hijriah Global

Agama | 6 April 2024, 22:09 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai Salat Iduladha di kampus Universitas Yogyakarta (UMY), Rabu (28/6/2023). Haedar Nashir menyebut kemungkinan Muhammadiyah akan merayakan Idulfitri bersamaan dengan pemerintah. (Sumber: KompasTV/Michael Aryawan)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengumumkan Idufitri 1445 H jatuh pada hari Rabu (10/4/2024). Haedar Nashir menyebut kemungkinan Muhammadiyah akan merayakan Idulfitri bersamaan dengan pemerintah.

Akan tetapi, jika terjadi perbedaan, Haedar menyebut masyarakat tidak perlu bingung dan sudah memasuki fase bertoleransi.

"Selamat Idul Fitri seluruh Muslimin, Muhammadiyah ber-Idul Fitri pada 10 April dan tampaknya akan sama dengan pemerintah," kata Haedar di Kantor PP Muhammadiyah, Sabtu (6/4/2024).

“Kami harapkan masyarakat tidak perlu bingung, Ramadannya beda tapi Idul Fitrinya sama, karena ada perbedaan cara penetapan."

Baca Juga: Mengenal Jamaah Aolia di Gunungkidul, Sudah Rayakan Hari Raya Idulfitri Hari Ini

Pemerintahan Joko Widodo baru akan menetapkan Idulfitri melalui sidang isbat yang digelar pada Selasa (9/4/2024) esok. Sidang isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi, kompleks Kementerian Agama RI, Jakarta.

Haedar menyampaikan, pelajaran tentang menghormati perbedaan dapat dipetik dari praktik ibadah puasa. Menurutnya, puasa Ramadan tidak sekadar mengubah waktu makan, melainkan juga meningkatkan ketakwaan dan kesalihan.

Dalam pandangan Muhammadiyah, kesalihan tidak hanya berlaku pada individu, melainkan juga pada keluarga, masyarkakta, bahkan hingga kesalihan bernegara dan antarbangsa.

Nilai-nilai utama yang terkandung dalam kesalihan diharapkannya menjadi landasan untuk saling menghormati dan bertoleransi di atas semua perbedaan yang ada di muka bumi ini.

Selain itu, Haedar menuturkan Muhammadiyah sedang mengampanyekan dibuatnya Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT). Kalender ini diharapkan tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Menurutnya, KHGT dapat menjadi jawaban atas utang peradaban yang dimiliki Islam. Dengan adanya KHGT, perbedaan waktu puasa atau Idulftir diharapkan tidak terulang kembali.

“Nanti satu tanggal baru itu berlaku untuk di semua negara. Seperti kalender masehi yang tidak ada perbedaan,” kata Haedar dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Pemerintah Prediksi Lebaran Sama dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasan Wamenag

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU