Kisah Lengkap Isra Miraj, Perjalanan Rasulullah ke Langit Ketujuh dan Perintah Salat 5 Waktu
Beranda islami | 17 Februari 2023, 05:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi umat Islam, peristiwa Isra Miraj yang terjadi pada tahun ke-10 kenabian merupakan peristiwa besar dan menggetarkan. Pada tahun ini, Isra Miraj 2023 jatuh pada Sabtu besok atau 27 Rajab 1444 H atau bertepatan dengan Sabtu (18/2/2023).
Berikut ini merupakan kisah lengkap Isra Miraj, peristiwa bersejarah umat Islam dan perjalanan Rasulullah ke langit ketujuh untuk menerima perintah salat 5 waktu.
Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad ini juga termaktub dalam kitab suci Umat Islam, Al-Qur'an, di surat Al-Isra, sebagai tanda kebesaran Allah SWT.
Sebelum melakukan perjalanan isra miraj dan mendapatkan perintah salat lima waktu, ada sebuah peristiwa bernama Amul Huzni atau tahun kesedihan.
Amul Huzni ini erat kaitannya dengan peristiwa Isra Miraj yang dialami Nabi Muhammad pada 27 Rajab. Rasulullah sedih ditinggal dua orang yang beliau kasihi selama berjuang.
Yakni istri yang menemani beliau selama 28 tahun, yakni Khadijah yang bergeral Ummul Mukminin (ibu bagi segenap umat Islam) dan paman yang selalu menjaga beliau, yakni Abu Thalib.
Dikutip dari Sirah Nabawiyah ar-Rahiq Al-Maktum karya Syeikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri, Amul Huzni terjadi kira-kira jelang peristiwa Isra Miraj, sekitar tahun 619 Masehi.
Baca Juga: Tradisi Memperingati Isra Miraj di 4 Negara Selain Indonesia
Kisah Isra Miraj Lengkap
Pada sebuah malam 27 Rajab beliau diangkat oleh Allah SWT untuk Isra Miraj hingga Sidratul Muntaha, langit ketujuh, untuk berjumpa langsung dengan Sang Pencipta.
Isra adalah perjalanan malam hari dari Mekah, Masjidil Haram, menuju Baitul Baqdis atau Masjidil Aqsa di Palestina. Perjalanan ini menurut mayoritas ulama adalah perjalanan fisik dan batin.
Sedangkan Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad diangkat ke langit hingga Sidratul Muntaha.
Dikisahkan, Rasulullah diangkat oleh Allah SWT ke langit ketujuh dan jumpa nabi-nabi sebelum beliau. Mulai dari Nabi Musa hingga Nabi Ibrahim.
Isra Miraj adalah peristiwa yang disebut mukjizat, ketika Nabi Muhammad mengalami perjalanan begitu jauh dan hanya satu malam.
Baca Juga: Gambaran Indahnya Surga, Seperti yang Dilihat Nabi Muhammad ketika Isra Miraj
Perintah Salat
Ketika berjumpa dengan Allah SWT ketika Isra Miraj tersebut, mendapatkan perintah salat sebanyak 50 kali dalam sehari. Beliau pun menerimanya.
Saat turun dari langit ketujuh, beliau berjumpa Nabi Musa dan meminta Nabi Muhamad untuk meminta keringanan salat kepada Alla
Alasan Nabi Musa, umat Nabi Muhammad akan kesulitan menjalankannya.
Lantas, Nabi Muhammad pun minta diantar kembali menuju Allah SWT. Malaikat Jibril pun mengantar beliau kembali dan Nabi Muhammad mengutarakan keinginannya.
Lalu Allah SWT memberikan keringanan lagi kepada umat Nabi Muhammad. Keringanan itu berupa, salat tidak lagi 50 waktu dalam sehari, melainkan berkurang menjadi 10 waktu salat dalam sehari.
Adapun 10 waktu pun dirasa masih akan sulit. Lantas beliau meminta keringanan lagi hingga sampai 5 waktu sampai yang dikenal sekarang.
Itulah awal mula sejarah Salat yang kita kenal dan jalani sampai sekarang. Salat 5 waktu berasal dari kisah Isra Miraj ini.
Kembali ke Mekah
Usai perjalanan Miraj ke langit tersebut, lantas Nabi Muhamad pun kembali ke Mekah dan menceritakan kisah Isra Miraj yang dialaminya.
Namun, tentu saja, peristiwa ini sulit diterima oleh kebanyakan orang. Padahal Nabi Muhammad sudah memberi banyak bukti bahwa ia mengalami peristiwa tersebut.
Menurut para ulama, ini sekaligus upaya menguji keimanan dari muslim yang saat itu memang masih sedikit.
Salah satu bukti faktual yang dibawa Nabi untuk buktikan Isra Miraj adalah, ketika ia melihat gerombolan musafir yang melakukan perjalanan dan sebentar lagi akan tiba di Mekah. Hal Itu pun terbukti, tapi sebagian orang tidak percaya.
Sejarah mencatat, Abu Bakar adalah orang pertama menerima Isra Miraj tersebut. Gelar Ash-Shidiq pun disematkan kepada beliau yang bermakna 'orang yang teguh hatinya dan jujur'.
Kini, sebagai umat Islam, Isra Miraj 2023 yang jatuh pada hari besok, bisa jadi pelajaran penting, dan dijadikan hikmah bukti cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV