Patungan Kurban Sapi Bisa Antarkan 7 Orang ke Surga, tapi Gus Baha Pilih Kambing, Ini Penjelasannya
Beranda islami | 5 Juli 2022, 18:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Jelang Iduladha, KH Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan soal yang kerap ditanyakan di masyarakat, seperti bagaimana baiknya hewan untuk kurban itu.
“Sekarang kan lagi musim urunan. Kalau tujuh orang bayar Rp2 juta, sudah dapat satu sapi,” katanya dikutip dari Youtube Santri Gayeng, dan KOMPAS TV sudah dapat izin mengutipnya.
Dalam Islam, ketika berkurban, terdapat kepercayaan, hewan tersebut bisa mengantarkan ke surga.
Misalnya, satu kambing untuk satu orang, sedangkan seekor sapi, sebut Gus Baha, bisa ‘menggendong’ sampai tujuh orang ke surga.
Gus Baha mengilustrasikan kasus tersebut dengan menyebut nama Rukhin.
Sosok ini adalah murid Gus Baha yang kerap dibuat analogi sebagai contoh dalam menjelaskan sebuah hukum lewat peristiwa.
Rukhin, kata dia, punya istri dan bekerja di suatu tempat. Kemudian, istri Rukhin berkurban di lembaga tempatnya dengan cara patungan untuk kurban sapi.
Rukhin pun serupa, ikut patungan sapi dengan kantornya.
Dalam kasus patungan Rukhin dan istrinya ini, lanjut Gus Baha, kurban pasangan itu dikhawatirkan bercampur dengan nonmahram.
Dalam contoh kasus tersebut, lanjut Gus Baha, bisa disimpulkan terdapat risiko pasangan bisa terpisah dari keluarganya dalam menumpang 'kendaraan ke surga'.
Maka dari itu, kata Gus Baha, akan lebih baik jika patungan para ahli kurban berasal dari satu keluarga saja.
“Untuk itulah, secara syariat, lebih baik kambing untuk satu orang, ketimbang satu sapi untuk tujuh orang,” katanya.
Gus Baha lantas menjelaskan dengan mengutip pendapat Imam Malik dalam kitab Mizan Kubra yang menuturkan soal sapi untuk kurban.
Katanya, sebagian ulama mensyaratkan bahwa tujuh orang yang patungan kurban sapi, sebisa mungkin berasal dari satu keluarga. Tujuannya, kata Gus Baha, supaya bisa serentak membawa satu keluarga menuju surga.
Akan tetapi, jika memang tak terhindarkan, menurutnya tidak masalah patungan kurban sapi meskipun bukan merupakan satu keluarga.
Karena, lanjut Gus Baha, ganjaran masuk surga merupakan kuasa dan hanya bisa diatur oleh Allah SWT semata.
Baca Juga: Ibadah Ini Tidak Bisa Dicatat Malaikat, Gus Baha: Langsung Connect dengan Allah SWT
Gus Baha Lebih Senang Kurban Kambing
Gus Baha sendiri mengaku, ia lebih senang kurban untuk sendiri alias kambing saja.
“Saya lebih senang kambing,” katanya.
Beliau lantas mengisahkan dengan jenaka, bagaimana ia lebih suka berkurban satu kambing ketimbang patungan seekor sapi untuk tujuh orang ke surga.
“Gus Baha, nggak ikut patungan kurban sapi?”
“Enggak!”
“Lho, kenapa?”
“Nanti naik kendaraannya nunggu kalian kelamaan! Kalau jadwal ke surga saya Januari, kalian Desember, masak harus nunggu kalian dulu?!” selorohnya jenaka.
Kelakar Gus Baha itu disambut gelak tawa dari jemaah yang hadir pada ceramah itu.
Gus Baha juga mengingatkan, yang terpenting dalam kurban itu adalah ikhlas. Karena, nantinya, segala amal dan urusan masuk surga, hanya Allah yang tahu.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/santri gayeng