Gus Baha Jelaskan tentang Asal-Usul dan Hukum Jilbab Dipakai Muslimah, Begini yang Ideal
Beranda islami | 3 Juni 2022, 05:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan tentang jilbab dalam Islam dan asal-usulnya.
Gus Baha menerangkan, Jilbab pada zaman sejarahnya dulu mungkin banyak yang disalahpahami, sekaligus ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait hukumnya.
“Saya jelaskan masalah hukum jilbab. Saya tidak punya kepentingan dengan kelompok (firqah) manapun,” paparnya dikutip daari Santri Gayeng pada Kamis (02/5/2022) KOMPAS.TV sudah dapat izin mengutipnya.
Gus Baha lantas menututkan sejarah jilbab sejak zaman dahulu, ketika zaman Nabi Muhammad SAW dan awal diperintahkan terkait jilbab.
“Perempuan dulu itu tidak pakai jilbab, lalu diperintahkan Allah untuk pakai jilbab. Ini kata Allah ya,” imbuhnya.
Baca Juga: Wanti-wanti Gus Baha soal Mandi Junub Pakai Sampo Bisa Tidak Sah Ibadah, Ini Alasannya
Lantas, apa sih ukuran sebuah jilbab itu?
Pengasuh Ponpes LP3IA Rembang itu lantas menjelaskan apa itu ukuran jilbab dengan cara sederhana dan cukup mudah dimengerti.
“(Jilbab) Pokoknya sebagai simbol pakaian bagi perempuan itu yang mudah dikenal. Setelah mudah dikenali, maka tidak disakiti,” paparnya.
Kata ahli tafsir yang menuliskan berjilid-jilid buku tafsir Al-Qur’an bertajuk ‘AlQur’an dan Tafsirnya’ (UII Press) itu lantas menjelaskan di zaman Rasulullah dan perempuan-perempuan zaman itu.
“Dulu zaman Rasulullah atau Makkah, seorang perempuan itu ada satu sikap atau pakaian, atau apa saja yang menunjukkan dia mau diajak,” papar Gus Baha.
Gus Baha dengan nada bercanda tidak menjelaskan terkait dengan makna ‘diajak’ seperti apa. Tapi, kata itu mengarah ke arah negatif yang terjadi di zaman dahulu.
Lantas, kata dia, maka ditandain dengan adanya jilbab itu. Yang membedakan dengan perempuan muslim atau tidak.
“Akhirnya jilbab itu wajib,” imbuhnya.
Gus Baha juga mengingatkan, jika sudah berjilbab maka tidak lantas berpikir bahwa dirinya itu paling Islami.
Hal itulah yang menurutnya yang harus diperhatikan oleh muslimah dan tentunya umat islam secara keseluruhan.
“Kalian jangan lantas berpikir kalau pakai jilbab pasti islami, tapi semisal ketika sudah berjilbab tapi dia tidak berakhlak maka ya tidak baik,” paparnya.
Lantas, bagaimana jilbab yang ideal itu?
Gus Baha menjelaskan, jilbab ideal itu adalah ketika dikombinasikan antara jilbab dengan hati atau perilaku bagi si pemakainya. Sesederhana itu.
“Masalah jilbab itu jika ingin benar, kombinasinya kalau ingin jadi baik yakni memakai jilbab dan punya perilaku yang tidak mengajak ke arah negatif,” tutupnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/santri gayeng