Enam Adab sebelum Tidur Berdasarkan Hadis Nabi, Salah Satunya soal Tidur ala Rasulullah
Beranda islami | 21 Mei 2022, 18:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Berikut ini merupakan adab-adab sebelum tidur yang wajib diketahui oleh umat Islam berdasarkan hadis maupun aktivitas Nabi Muhammad.
Islam juga mengatur terkait tidur, mengingat begitu pentingnya hal itu bagi tubuh seseorang.
Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat beberapa ayat yang menegaskan pentingnya waktu malam untuk istirahat atau tidur, dan siang untuk beraktivitas atau bekerja.
Salah satunya adalah QS Al-An’am ayat 60 tentang malam dan siang hari bagi seorang muslim.
Firman Allah SWT, "Dan Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS Al-An’am ayat 60).
Dilansir dari situs Muhammadiyah, berikut ini merupakan adab-adab tidur dalam Islam berdasarkan riwayat dan hadis Nabi Muhammad SAW dan menjadi sunah Nabi.
Baca Juga: Kisah Rasulullah saat Jadi Seorang Buruh, Dikenal sebagai Sosok Al Amin
6 Adab Sebelum Tidur berdasarkan Hadis Nabi
Pertama, tidur di awal malam.
Landasan ini didasarkan pada hadis fi’liyyah Nabi Muhammad Saw tentang kurang baiknya berbincang-bincang sesuatu yang kurang bermanfaat setelah waktu isya.
Dari Abu Barzah: Bahwasanya Rasulullah Saw tidak menyukai tidur sebelum salat Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua, mengambil air wudu.
Hal ini berdasarkan hadis al-Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudulah seperti wudu untuk salat”. (HR. Bukhari no. 247).
Ketiga, berbaring pada sisi kanan badan.
Sama dengan hadis sebelumnya, hal ini berdasarkan hadis Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi Saw: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudulah seperti wudu untuk salat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
Rasulullah Saw cenderung kurang menyukai tidur dengan posisi tengkurap.
Keempat, meniup kedua telapak tangan lalu mengucap ayat suci
Ayat suci tersebut adalah QS. Al-Ikhlas, QS. Al-Falaq, dan QS. An-Naas, masing-masing sekali. Setelah itu usapkan kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.
Amalan ini dicontohkan oleh Nabi Saw sebagaimana hadis riwayat dari ‘Aisyah. Beliau berkata, "Nabi Saw ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).
Kelima, membaca Ayat Kursi.
Landasan ini terjadi ketika Abu Hurairah ditugasi menjaga harta zakat Ramadan, kemudian ada seseorang yang mencuri harta tersebut. Namun kemudian Abu Hurairah merebut kembali harta tersebut. Masalah ini kemudian diadukan kepada Rasulullah saw oleh Abu Hurairah.
Lalu Abu Hurairah menceritakan suatu hadis berkenaan dengan ini: “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari no. 3275).
Baca Juga: Kisah Unik Sahabat Nabi, Diajari Setan Keajaiban Ayat Kursi
Keenam, membaca doa tidur.
Setelah hal-hal yang di atas dijalankan, maka pada tahap akhir sebelum akhirnya kita terlelap adalah dengan membaca doa.
Landasan doa ini berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, berikut doanya:
Teks latin: Bismika allahumma ahya wa amut.
Artinya: Dengan menyebut Allah hamba dihidupkan dan berpulang
Itulah enam adab sebelum tidur berdasarkan hadis Nabi Muhammad yang wajib diketahui.
Wallahu a'lam.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Muhammadiyah