Bacaan Khusus Doa Hari Jumat yang Diajarkan Nabi agar Menghapus Dosa-Dosa
Beranda islami | 20 Mei 2022, 02:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ada sebuah doa khusus yang baiknya dibaca saat Jumat tiba. Doa ini merupakan doa Jumat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW agar dosa-dosa kita dihapuskan oleh-Nya.
Doa khusus berupa doa hari Jumat yang diajarkan Nabi Muhammad ini berasal dari hadis Nabi Muhammad SAW. Hal ini berdasarkan hadis dari sahabat Anas bin Malik tentang sebuah doa yang kerap dibaca beliau di hari Jumat.
Rasulullah bersabda: "Barang siapa membaca 'Astagfirullahalladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaihi' sebanyak tiga kali pada Jumat pagi sebelum salat Ghadat (Subuh), maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." (H.R. Ibnu Sinni).
Dalam kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi disebutkan, doa ini memiliki banyak manfaat jika senantiasa diamalkan, termasuk sebagai ikhtiar menghapus dosa, baik kecil maupun dosa besar.
Untuk membacanya, sebagaimana hadis Nabi Muhamamd, Anda bisa membacanya tiga kali pada waktu sebelum salat Subuh. Para ulama juga menganjurkan untuk membacanya pada hari Jumat sampai waktu matahari tergelincir.
Baca Juga: Bacaan Doa Safar yang Diajarkan Rasulullah, Agar Perjalanan Selamat dan Barakah
Doa Hari Jumat ajaran Nabi
ASTAGFIRULLALLADZI LAAILA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUM WA ATUUBU ILAIH
Artinya: Hamba memohon kepada dzat yang tiada Tuhan selain Dia, Dia adalah Dzat Yang Maha Hidup, Maha Kekal dan hamba bertaubat kepada-Nya.
Kenapa sih harus berdoa?
Dosen Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Ahmad Saifudin menjelaskan alasan kenapa seorang muslim berdoa. Menurutnya, ini bisa berpengaruh pada sisi psikologis.
"Doa bisa berpengaruh pada kondisi psikologis seseorang. Hal ini disebabkan di dalam doa, ada rasa kepasrahan kepada Tuhan. Dalam hidup ini, ada wilayah manusia dan wilayah Tuhan. Wilayah manusia adalah berusaha, sedangkan wilayah Tuhan adalah hasil," paparnya kepada KOMPAS TV, 23 April 2022 lalu.
Dosen yang juga mengajar di program studi Tasawuf dan Psikoterapi itu lantas menjelaskan, usaha tidak selalu berkorelasi dengan hasil karena ada banyak sekali faktor yang memengaruhi hasil.
Selain itu, juga ada banyak hal yang berkaitan dengan hasil dan itu tidak bisa dikendalikan oleh manusia sendiri.
"Maka, ketika manusia berdoa, akan ada kepasrahan di dalam dirinya. Manusia menyerahkan berbagai hal yang tidak bisa dikendalikannya kepada Tuhan. Sehingga, stresor atau beban psikologisnya menjadi ringan," tambahnya.
"Berbeda jika manusia tidak berdoa dan pasrah, maka beban psikologisnya menjadi berat. Selain itu, doa juga bisa memperbesar optimisme," sambungnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV