> >

Kisah Perang Khandaq di Bulan Syawal, Stategi Dahsyat Salman al-Farisi

Beranda islami | 17 Mei 2022, 10:52 WIB
Ilustrasi perang Khandaq yang terjadi di bulan Syawal, strategi jitu Salman al Farisi (Sumber: Britannica via Kompas)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perang Khandaq adalah salah satu peperangan dahsyat yang terjadi dalam sejarah islam. Perang ini terjadi tahun kelima Hijriah atau 627 Masehi.

Khandaq bermakna Parit. Pencetusnya adalah seorang Persia muslim bernama Salman al-Farisi.

Perang Khandaq sendiri terpinspirasi dari budaya di negeri Salman al-Farisi dengan menggunakan benteng berupa parit untuk menahan musuh, sambil melancarkan serangan dari jauh.

Rasulullah menyetujui ide ini setelah berunding dengan para sahabat, termasuk Salman.

Dikutip dari buku Mohammed: Martin Lings, setelah diskusi itu beliaupun menyuruh pasukan muslim untuk menggali parit di sebelah utara Madinah.  

Strateginya pasukan muslim menunggu lawan yang lebih banyak. Lawan tidak bisa masuk ke dalam benteng dan akhirnya kalah sendiri.

Baca Juga: Tiga Perempuan yang Dinikahi Rasulullah di Bulan Syawal, Siapa saja?

Perang Khandaq, Strategi Jitu Perang dari Salman al-Farisi

Perang Khandaq melibatkan dua kekuatan besar pasukan muslim dan pasukan sekutu Quraisy yang dipimpin Abu Sofyan.

Perang Khandaq di bulan syawal ini juga disebut perang ahzab karena besarnya kekuatan sekutu Quraisy yang terdiri dari pelbagai kabilah. Sedangkan muslim lebih sedikit. 

Dalam perang ini pasukan muslim berjumlah 3.000 sedangkan Quraisy tiga kali lipat lebih banyak, berjumlah 10.000 orang.

Pasukan muslim Madinah dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan pasukan sekutu dipimpin oleh Abu Sufyan.

Dalam perang tersebut, pasukan sekutu datang pada 31 Maret 627 Masehi dan kaget. 

Saat tiba di Madinah, mereka dikejutkan dengan parit-parit yang ada di sekeliling Madinah.   

Pasukan Abu Sufyan yang mengandalkan pasukan kavaleri (berkuda) tidak bisa berbuat banyak menghadapi parit buatan pasukan muslim.

Mereka pun memilih mengepung kota Madinah. Pengepungan pasukan sekutu terhadap pasukan muslim Madinah terjadi selama 27 hari.

Baca Juga: Tiga Perang Besar Umat Islam di Bulan Syawal, Terjadi saat Nabi Masih Hidup

Hingga hari terakhir mereka gagal menemukan cara yang efektif untuk membawa pasukan menembus parit Madinah. Sedangkan persediaan bahan pangan hingga pasukan banyak mulai sakit.

Pasukan Quraisy pun frustrasi dalam perang Khandaq ini. 

Sudah berkali-kali pula berusaha menerobos parit. Hanya beberapa orang saja yang mampu menembus parit Madinah.

Salah satunya adalah jenderal Quraisy, Amr bin Wadd,  bisa lolos dan sejumlah pasukan dan ini menentukan dalam perang Khandaq.

Amr bin Wadd adalah pejuang tangguh dari pasukan sekutu yang kekuatannya disetarakan dengan 100 orang. Ia lantas bertemu dan duel langsung dengan panglima muslim, Ali bin Abi Thalib.

Setelah mampu melewati parit, Amr bin Wadd, duel itu berlangsung sengit.

Ali bin Abi Thalib berhasil memenangkannya.

Kekalahan Amr bin Wadd membuat pihak sekutu memutuskan untuk kembali ke Mekkah dengan membawa kekalahan di pihak mereka. Perang Khandaq pun memiliki arti penting, yakni menambah kekuatan muslim dan menyebar ke seantero Arab. 

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU