Tiga Perang Besar Umat Islam di Bulan Syawal, Terjadi saat Nabi Masih Hidup
Beranda islami | 4 Mei 2022, 11:23 WIBIa pun merangsek dengan pasukannya yang licah untuk menguasai Uhud hingga bikin umat islam yang awalnya menang berubah jadi kocar-kacir. Dari sinilah, rumor wafatnya Nabi menyebar.
“Rasululllah telah pergi, ia kena panah,” tutur berita waktu itu.
Faktanya, Rasulullah tidak wafat, tapi Rasulullah terluka parah. Kejadian ini termaktub alam QS. Ali Imran: 121.
Firman Allah SWT: "... Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Pada ayat ini Allah mengingatkan Umat Islam akan kisah Perang Uhud."
Perang Uhud adalah salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai salah ujian ketaatan kepada Nabi Muhammad.
Baca Juga: Ibnu Muljam dan Kisah Pembunuhan Keji Khalifah Ali bin Abi Thalib di Bulan Ramadan
Kedua, Perang Khandaq
Ini terjadi di bulan Syawal pada tahun kelima Hijriah. Khandaq bermakna Parit. Pencetusnya adalah seorang Persia muslim bernama Persia-Muslim, Salman al-Farisi.
Perang Khandaq terpinspirsi dari budaya di negeri Salman al-Farisi dengan menggunakan benteng berupa parit untuk menahan musuh, sambil melancarkan serangan dari jauh. Rasulullah menyetujui ide ini setelah berunding dengan para sahabat, termasuk Salman
Strategimya adalah menunggu lawan. Lawan tidak masuk ke dalam benteng dan akhirnya kalah sendiri.
Ketiga, Perang Hunain
Perang Hunain terjadi pada tahun kedelapan Hijriyah bulan Syawal, terjadi usai Fathul Makkah atau pembebasan kota Makkah yang berlangsung damai.
Waktu itu, beberapa suku, khususnya Hawazin takut efek fathul Makkah. Mereka pun menyerang dan muslim bertahan. Perang besar itu terjadi hampir dua minggu dan dimenangkan pasukan muslim.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV