> >

Pengertian Rukyatul Hilal, Metode yang Digunakan Kemenag Tentukan Puasa Ramadan

Beranda islami | 15 Maret 2022, 16:15 WIB
Foto ilustrasi tim rukyatul hilal (pemantauan bulan sabit) untuk penetapan awal puasa Ramadan (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) akan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan 1443 H pada 1 April tahun 2022 M ini.

Kemenag menggunakan metode yang disebut Rukyatul Hilal. Lantas, apa yang disebut rukyatul hilal?

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat Kemenag akan menggabungkan hasil perhitungan hisab dan pengamatan rukyatul hilal.

Hisab adalah proses perhitungan secara matematis untuk melihat posisi bulan dimulainya kalender hijriah.

"Selain data hisab (informasi), sidang isbat akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia," bunyi rilis Kemenag yang diterima KOMPAS.TV, Senin (14/3/2022).

Baca Juga: Sidang Isbat Awal Ramadan 1442 H Digelar 12 April 2021, Berikut Lokasi Rukyatul Hilal

Rukyatul Hilal sebagai Cara Menentukan Awal Ramadan

Rukyatul hilal adalah proses melihat dan mengamati hilal langsung. Hilal secara bahasa adalah bulan sabit. Hilal disebut juga bulan sabit muda sangat tipis yang terjadi pada fase awal bulan baru.

Dalam prosesi melakukan Rukyatul Hilal, maka para petugas yang melakukan pengamatannya akan dilakukan pada hari ke 29 atau malam ke 30, dari bulan yang sedang berjalan.

Misalnya, kalau untuk Ramadan, maka rukyatul hilal atau pengamatan dalam proses melihat hilal itu akan terjadi di akhir bulan.

Menurut pemaparan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam lamannya, rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU