Gus Baha Jelaskan soal Para Penghuni Surga, Faktanya Mengejutkan
Beranda islami | 5 Maret 2022, 16:37 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Siapakah mayoritas orang yang kelak masuk surga?
Kata KH Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha adalah mereka yang bodoh. Apa maksudnya?
Gus Baha bahkan menjelaskan, menjadi bodoh atau ditakdirkan oleh Allah SWT menjadi bodoh bukanlah aib. Bahkan, menurutnya, terkadang bodoh itu penting.
"Dalam sebuah hadis Aktsarul Jannah albulhu yang memiliki arti, kebanyakan orang dalam surga itu ternyata disi oleh orang-orang yang bodoh,” papar Gus Baha di Santri Gayeng, KOMPAS.TV sudah mendapatkan izin mengutipnya.
Kenapa harus orang bodoh kebanyakan jadi penghuni surga?
Untuk menjelaskan orang bodoh dan penghuni surga, Gus Baha lantas mengisahkan tentang kisah Nabi Musa dan betapa kejamnya Fir’aun.
Ceritanya, Nabi Musa masih menjadi bayi.
Sedangkan dulu, ada semacam isu atau ramalan bahwa kelak, kerajaan Firaun akan diruntuhkan oleh seorang bayi, khususnya bayi laki-laki.
Maka ketika Istri Firaun yang bernama Aisyah, lanjut Gus Baha, membawa seorang bayi. Ia marah, tapi bayi memang menggemaskan.
Firaun pun menggendongnya, tapi ketika digendong tersebut janggut Firaun ditarik-tarik hingga ia kesakitan. Sontak, Firaun pun teringat tentang isu soal bayi.
Ia pun ingin membunuh bayi Nabi Musa tersebut. Kata Gus Baha, Firaun menduga bayi kecil musa tersebut sudah pintar. Ia bukan sosok bodoh. Tapi, istrinya tidak setuju. Ia pun ingin Firaun membuktikan dugaaanya tersebut.
Untuk mengujinya, apakah ia memang sengaja menarik janggut Firaun hingga marah atau memang ia adalah bayi biasa, yang bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Sekadar bermain dengan janggut Firaun yang memang panjang.
Singkat cerita, bayi musa kecil diuji. Ia disuruh merangkak dan diujungnya ada apel dan bara api.
Jika bayi Musa berjalan menuju apel, berati dalam pikiran Firaun, Musa memang sudah pintar, maka bisa jadi akan dibunuh.
Tapi, ternyata bayi Nabi Musa itu merangkak menuju bara api.
Padahal, sebelumnya kata Gus Baha, bayi itu sudah menuju apel, lalu berbelok.
“Kalau milih apel, maka bayi itu memang sudah punya kehendak, sudah sengaja dan terpelajar. Karena milih bara api ia masih kekanak-kekanakan, masih bodoh. Jadi, bodoh itu ternyata penting,” tambahnya.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Ibadah Sunah yang Sengaja Dipaksakan, Hanya karena Tren Semata
Orang Bodoh Masuk Surga
Makanya, lanjut Gus Baha, dalam kitab-kitab disebutkan orang bodoh itu tidak paham akan segala sesuatu, apalagi tentang agama dan di hadis disebutkan kebanyakan penduduk surga itu orang bodoh.
“Kenapa Anda tidak tahu? Karena bodoh Tuhan. Kenapa bodoh? Karna tidak cerdas. Karena Engkau Ya Tuhan menjadikan kami bodoh, maka kami tidak paham. Ya sudah, masuk surga,” kelakar Gus Baha.
Tapi, kata Gus Baha, ya masak bodoh ini dalam mencari uang. Tidak bisa. Masak pintar mencari uang tapi bodoh dalam urusan agama.
“Kalau seperti itu, Tuhan tidak akan percaya,” tambah Gus Baha.
Kalau bodoh ya semuanya, jangan urusan agama bodoh namun urusan dunia yang lain pintar. Jadi, tidak masalah kok jadi bodoh, teruskan belajarnya kata Gus Baha.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV