Gus Baha Jelaskan Orang yang Menolak Jadi Kaya, Ini Kisahnya
Beranda islami | 1 Maret 2022, 20:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - KH Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan sebuah kisah menarik tentang orang yang justru menolak jadi seorang kaya raya.
Hal ini lantaran orang tersebut melihat ikhbar (kabar) terkait rezeki lewat dua kawanan burung yang dilihatnya. Orang itu bernama Syaqiq Al-Balkhi.
“Syaqiq Al-Balkhi itu murid yang cerdas. Dia juga orang kaya raya, seorang pedagang sukses,” papar Gus Baha dalam youtube resminya, KOMPAS TV sudah dapat izin mengutipnya.
Jadi, suatu ketika menurut cerita Gus Baha, Syaqiq Al-Bakhir sedang berada di tengah gurun pasir dan berjupa dengan kawanan burung. Ia latnas melihat seekor burung yang sayap dan kakinya patah.
“Lalu burung tadi sudah lemah. ada beberapa burung yang menangkap belalang, kemudian dikasihkan sama burung yang cacat tadi,” paparnya.
Singka cerita, ternyata burung yang sakit tadi ternyata masih bisa makan. Makan dari burung-burung yang menangkap belalang.
“Lalu Syaqiq Al-Balkhi punya kesimpulan, tidak ada gunanya saya jadi pedagang kaya. Ternyata, orang lemah pun tetap dapat rezeki. Buktinya burung tadi tetap dapat rezek meskipuh patah sayapnya,” tutur Gus Baha.
Lantas Syaqiq Al-Balkhi ini, lanjut cerita Gus Baha, memutuskan untuk mau jadi seorang sufi saja. Tidak berdagang lagi.
Baca Juga: Gus Baha Jelaskan Kisah Lucu Doa yang Tidak Boleh Ditiru, Apa itu?
Menolak Jadi Kaya, Pergi ke Guru Minta Petunjuk
Ia pun pergi ke gurunya dan meminta petunjuk atas keputusannya untuk tidak lagi mencari rezeki dan berdagang. Ia menolak jadi kaya.
“Saya mau jadi orang sufi. Orang lemah saja dapat rezeki,” paparnya kepada sang guru.
Gus Baha lantas mengisahkan, Syaqiq al-Bakhli lantas menceritakan kesimpulannya itu setelah bertemu dengan kawanan burung tersebut.
Lantas, apa kata sang guru?
Kata Gus Baha, gurunya tersebut justru tertawa. Ia menertawakan kesimpulan dari Syaqiq al-Bakhli.
“Apa? Kamu dapat iktibar (pelajaran) dari burung yang diberi makan? Ia pun dimaki-maki oleh gurunya ‘Dasar goblok’kenapa kamu mengidolakan yang dikasih makan?” cerita Gus Baha menirukan dialog sang guru.
Hal itu pun membuat Syaqiq berpikir keras.
“Kenapa kamu tidak mengidolakan yang memberi makan? Kata guru tersebut. Makanya, ngaji. Tangan dia tas lebih baik dari tangan di bawah,” kata Gus Baha.
Kutipan di atas adalah sebuah hadis yang masyhur tentang berkah dari orang-orang yang gemar memberi.
Jadi, menjadi kaya tidaklah salah dalam Islam, justru dengan menjadi orang yang kaya maka bisa lebih banyak memberi dan menyelamatkan lebih banyak orang.
Wallahu a'lam.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV